Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Indonesia Tbk berhasil membalik posisi rugi menjadi laba pada kinerja keuangan 2019. Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan pada Senin (30/3), emiten berkode saham GIAA ini berhasil mengantongi laba yang dapat diatribusikan pada pemilik entitas induk sebesar US$ 6,99 juta.
Padahal pada 2018 emiten perusahaan pelat merah ini masih mencatat rugi hingga US$ 231,13 juta.
Baca Juga: Garuda Indonesia hentikan sementara penerbangan dari dan ke Papua
Keberhasilan GIAA dalam mencetak laba sejalan dengan pendapatan yang tumbuh 5,54% menjadi US$ 4,57 miliar pada 2019, pada 2018 pendapatan sebesar US$ 4,33 miliar.
Rinciannya, pendapatan penerbangan berjadwal berkontribusi sebesar US$ 3,77 miliar, kemudian penerbangan tidak terjadwal US$ 249,91 juta, dan lainnya US$ 549,33 juta.
Selain itu, GIAA juga berhasil menekan beban usaha menjadi US$ 4,41 miliar atau 3,92% lebih kecil dari beban tahun sebelumnya US$ 4,59 miliar. Perusahaan ini juga memiliki beban selisih kurs sebesar US$ 32,60 juta dari tahun 2018 yang mencatat untung kurs US$ 28 juta.
Baca Juga: Efek corona, Garuda Indonesia (GIAA) refinancing utang dan pangkas penerbangan
Pada akhir tahun 2019, total aset GIAA juga tumbuh 7,22% dari US$ 4,15 miliar pada 2018 menjadi US$ 4,45 miliar pada 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News