kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Fundamental dan moneter lebih stabil, SGD bisa jadi pilihan investasi jangka panjang


Selasa, 05 Maret 2019 / 23:01 WIB
Fundamental dan moneter lebih stabil, SGD bisa jadi pilihan investasi jangka panjang


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dibandingkan dengan dollar Australia (AUD), analis lebih merekomendasikan dollar Singapura (SGD) sebagai aset investasi jangka panjang.

Mengutip data dari Bloomberg pukul 20:00 WIB, Selasa (5/3), pasangan SGD/IDR terpantau menguat sebesar 0,07% di level Rp 10.425. Pasangan AUD/IDR juga turut menguat sebesar 0,01% di level Rp 10.000,1 dari level Rp 10.000,6.

Analis PT Finex Berjangka, Nanang Wahyudin, menyebut kondisi fundamental dan kebijakan moneter Singapura, lebih stabil dibandingkan Australia. Saat ini Australia sedang mengalami kejatuhan harga properti. Sementara bank dibatasi memberikan pinjaman kepada warga Australia karena dianggap sudah terlalu banyak hutang.

Menanggapi situasi demikian, Gubernur Bank Sentral Australia, Philip Rowe, memilih untuk tidak mengeluarkan kebijakan apapun seperti yang sudah dilakukannya dalam 2,5 tahun terakhir. Selain itu, SGD juga dinilai tidak terlalu bergejolak terkena pengaruh kebijakan The Federal Reserve (The Fed) yang dovish.

Singapura sendiri di awal tahun ini memprediksi mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi sebesar 2% - 3%. Namun, sebagai trading nation, mereka tetap memiliki kegiatan ekspor dan impor yang tinggi.

“Jika dilihat dalam jangka panjang, SGD jauh lebih baik untuk investasi daripada AUD. Bahkan lebih baik juga bila dibandingkan dengan USD. Di tahun 2018, pertumbuhan ekonomi mereka bahkan mampu mencapai 3,2%,” tambah Nanang, pada Kontan, Selasa (5/3).

Dirinya berpendapat, ada kemungkinan performa ekonomi Singapura tidak terlalu baik, namun dalam perspektif investasi jangka panjang, SGD tetap memiliki potensi tren menguat dibandingkan dengan AUD. “SGD bisa terbantu dari aliran dana asing yang masuk ke dalam emerging market,” cetusnya.

Nanang memproyeksikan level ekuilibrium baru rupiah di tahun ini ada di level Rp 15.000 per dollar AS. Sedangkan dalam jangka panjang, pasangan SGD/IDR diproyeksikan berada di level Rp 10.400 – Rp 10.500 di akhir tahun.

Untuk jangka menengah, dirinya memproyeksi SGD/IDR berada di level Rp 10.000 – Rp 11.000, serta jangka pendek Rp 10.400 – Rp 10.800. Dirinya merekomendasikan hold pasangan SGD/IDR.

Sementara untuk pasangan AUD/IDR, dalam jangka panjang dirinya memproyeksikan akan bergerak di rentang Rp 9.500 – Rp 10.500, jangka menengah di rentang Rp 9.900 – Rp 10.100, dan Jangka pendek Rp 9.500 – Rp 10.400.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×