Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasca kemenangan Partai Konservatif di Pemilu Inggris, pasangan mata uang EUR/GBP langsung bergerak menurun. Mengutip Bloomberg, Jumat (13/12), EUR/GBP ditutup melemah 1,33% ke level 0,8344.
Analis Maxco Futures Suluh Adil Wicaksono mengatakan, kemenangan Partai Konservatif membuat poundsterling menguat dan euro tertekan. Pasalnya, sentimen tersebut menjadi sentimen negatif bagi euro secara tidak langsung.
"UE melihat permasalahan Brexit sudah diantisipasi dengan serangkaian kesepakatan," kata Suluh.
Baca Juga: Menang besar, Boris Johnson akan lebih cepat keluarkan Inggris dari Uni Eropa
Namun, tendensi Perdana Menteri Ingris Boris Johnson yang partainya menang ingin membawa Inggris keluar dari Brexit dengan ada atau tanpa kesepakatan. Selain itu, Suluh mengamati pergerakan euro sendiri di tahun ini sudah melemah sejak Mei 2019 hingga saat ini.
Suluh memproyeksikan pergerakan EUR/GBP pada perdagangan Senin (16/12) berpotensi masih akan melemah. Besok ada banyak data ekonomi yang dirilis Eropa dan Inggris, seperti indeks pembelian manager sektor manufaktur dan jasa.
Data tersebut akan menjadi penggerak mata uang EUR/GBP di hari ini. "Namun, bisa jadi fundamental yang dirilis hari ini menjadi pembalik pergerakan EUR/GBP," kata Suluh.
Secara teknikal Suluh menganalisis chart EUR/GBP menunjukkan sinyal konsolidasi pasca penurunan di akhir pekan lalu. Indikator RSI berada di 43%. Stochastic berada di 49%, MACD di level 0,01145 dan berada di area negatif.
Indikator tersebut menggambarkan EUR/GBP bergerak konsolidasi dengan kecenderungan melemah. Suluh merekomendasikan sell di rentang harga support 0,82360-0,82560 dan resistance di rentang 0,84330-0,84530
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
