kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Energi Mega bangun pabrik PTA berkapasitas 1,6 juta ton


Jumat, 09 Februari 2018 / 15:26 WIB
Energi Mega bangun pabrik PTA berkapasitas 1,6 juta ton
ILUSTRASI. Energi Mega Persada Tbk


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) telah menandatangani memorandum of agreement (MoU) pendirian fasilitas pabrik yang memproduksi purified terephthalic acid (PTA) pada 3 Februari 2018.

Penandatanganan perjanjian itu dilakukan lewat anak usahanya, PT Energi Mega PTA (PT EM PTA). Pabrik tersebut akan memproduksi PTA berkapasitas 1,6 juta ton per tahun. PTA merupakan komponen utama dalam pembuatan polyester.

Strategi memasuki industri petrokimia ini adalah usaha diversifikasi ENRG sebagai produsen murni minyak dan gas. Sebab harga komoditas tersebut sangat fluktuatif. Dengan masuk ke bisnis PTA, kinerja perusahaan akan lebih stabil dan berbiaya rendah serta memiliki banyak kegunaan aplikasi.

“Diperkirakan proyek ini akan menghabiskan biaya sekitar US$ 600 juta untuk keperluan tanah, bangunan, instalasi, pekerjaan sipil, pekerjaan listrik dan mekanik, pengujian dan serah terima akhir ke PT EM PTA,” kata Direktur Utama ENRG, Imam P Agustino dalam keterbukaan informasi BEI, Jumat (9/2).

Energi Mega PTA meneken MoU dengan Reignwood International Investment (Group) Ltd. Reignwood, yang saat ini mengoperasikan dua unit pabrik PTA berkapasitas produksi gabungan 2,1 juta ton di China. Reignwood memiliki dua unit pabrik tambahan yang diusulkan untuk dijual ke PT EM PTA dengan basis engineering, procurement and construction (EPC).

ENRG mengambil peluang untuk melakukan diversifikasi dengan memasuki bisnis industri petrokimia yang sedang tumbuh dengan arus kas yang stabil. Perusahaan berharap, masuknya ke industri tersebut akan menjadi penyeimbang terhadap pendapatan dari industri minyak dan gas yang lebih fluktuatif di masa mendatang.

“Perseroan berharap dapat memperoleh sumber pembiayaan dengan bunga rendah dari beberapa bank di China untuk mendanai akuisisi tersebut pada tahun ini,” kata Imam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×