kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Emas masih menjadi pilihan utama di antara logam mulia lain


Jumat, 08 Mei 2020 / 20:25 WIB
Emas masih menjadi pilihan utama di antara logam mulia lain
ILUSTRASI. Krisis ekonomi global berhasil membuat daya tarik logam mulia, khususnya emas menjadi semakin menarik.


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi krisis ekonomi global berhasil membuat daya tarik logam mulia, khususnya emas menjadi semakin menarik untuk dilirik. Selain prospek harganya yang berpotensi lanjut menanjak, instrumen investasi yang satu ini juga dikenal sebagai aset lindung nilai atau safe haven.

Analis Central Capital Futures Wahyu Tribowo Laksono mengatakan, di tengah virus dan efek terhadap resesi ekonomi global, pergerakan harga emas masih kontras dengan komoditas logam mulia lainnya, seperti paladium, platinum dan juga perak. "Emas secara tradisional jelas berperan signifikan sebagai safe haven yang diburu seperti saat-saat krisis. Sedangkan untuk paladium bernasib lebih baik dibandingkan platinum dan perak," kata Wahyu kepada Kontan.co.id, Jumat (8/5).

Baca Juga: Harga emas Antam naik Rp 5.000 menjadi Rp 918.000 per gram pada Jumat (8/5)

Dia menjelaskan, sejak dua tahun terakhir fundamental paladium dinilai lebih bagus bahkan sempat menjadi the new gold. Hal ini sejalan dengan harganya yang melambung melampaui harga emas. Ditambah lagi, fundamental paladium cukup baik terkait optimisme electric vehecle (EV) dan ancaman defisit supply-nya.

Lain halnya dengan platinum yang harganya tidak anjlok tapi sulit naik karena tidak didukung fundamental dan teknikalnya. Sedangkan untuk perak lebih banyak mengalami konsolidasi rendah, sehingga kedua komoditas tersebut tertekan di saat krisis tahun ini.

Untuk itu, ke depan emas dinilai lebih menarik sekaligus sebagai safe haven. Sedangkan untuk prospek perak dan platinum masuk cukup berat untuk bertumbuh, di mana saat ini terjadi demand shock. Adapun untuk paladium, prospeknya cenderung moderat dan rehat dari laju bullish seiring dengan lesunya ekonomi.

Baca Juga: BI memperkirakan deflasi 0,10% mom di bulan Mei

"Selain emas, tentu akan menunggu nasib gerak ekonomi dan industri global nantinya, semakin bagus harapannya, semakin kuat support terhadap laju rebound-nya, walau masih sulit bergerak bullish nantinya," ungkap Wahyu.

Adapun urutan logam mulia yang bisa jadi prioritas untuk dilirik yakni emas, dengan rekomendasi beli, disusul dengan paladium dengan buy on weakness. Sementara untuk platinum dan tembaga direkomendasikan sell in strength.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×