kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Emas berjangka tembus US$ 1.700, investor bisa melepas sebagian


Selasa, 07 April 2020 / 19:04 WIB
Emas berjangka tembus US$ 1.700, investor bisa melepas sebagian
ILUSTRASI. Harga emas untuk pengiriman Juni 2020 di Commodity Exchange naik 0,70% ke US$ 1.705,60 per ons troi.


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menembus level US$ 1.700 per ons troi, harga emas diperkirakan hanya naik sementara. Untuk jangka pendek harga masih berpotensi untuk koreksi, sedangkan untuk jangka panjang tren kenaikan masih tercermin pada pergerakan harga emas.

Mengutip Bloomberg, pada perdagangan Selasa (7/4) harga emas untuk pengiriman Juni 2020 di Commodity Exchange naik 0,70% ke US$ 1.705,60 per ons troi. Sedangkan harga emas spot justru turun 0,29% ke US$ 1.656,17 per ons troi pada hari ini pukul 18.40 WIB.

Presiden Komisioner HFX Sutopo Widodo mengatakan, kenaikan harga emas disebabkan peningkatan risiko di pasar keuangan. Alhasil, spekulator cenderung memilih untuk masuk ke aset rendah risiko sementara waktu. "Kenaikan (emas) sepertinya terbatas dalam pekan ini, karena value yang sudah terlalu tinggi," jelas Sutopo kepada Kontan, Selasa (7/4).

Baca Juga: Harga emas global tembus US$ 1.700 per ons troi

Di samping itu, emas memainkan peran kunci selama kuartal pertama ketika kondisi pasar keuangan tengah memburuk. Ini terjadi akibat pasar saham di seluruh dunia menderita kerugian besar di tengah kepanikan Covid-19.

Namun, untuk jangka panjang Sutopo menilai ada beberapa dukungan seperti peningkatan permintaan investor, kebijakan moneter dan stimulus fiskal, ekonomi yang turun, dan prospek ekonomi yang suram. Selain itu, ketidakpastian diperkirakan masih berlanjut khususnya yang terkait dampak virus corona terhadap pertumbuhan ekonomi yang bakal mendorong nilai emas naik lebih lanjut.

Baca Juga: Ekspor perhiasan Indonesia tahun 2020 terhambat akibat wabah virus corona

"Bahkan, resesi global sekarang menjadi kasus dasar bagi sebagian besar investor. Di sisi lain dolar AS yang kuat dapat menahan harga emas di April, terutama jika ada lonjakan tajam yang lebih tinggi," ujar Sutopo.

Meskipun begitu, ekspektasi inflasi rendah di beberapa negara, sementara ini dapat membebani harga emas. Sutopo menilai saat ini tidak ada parameter yang cukup valid untuk mengukur prospek harga emas di kuartal depan.

Di sisi lain, ketidakseimbangan antara ketersediaan fisik karena sebagian aktivitas pertambangan cenderung lesu dan melonjaknya harga emas non-fisik, diprediksi Sutopo berpotensi menyeret harga emas terkoreksi dan bergerak dalam rentang harga antara US$ 1.550 per ons troi hingga US$ 1.750 per ons troi.

Baca Juga: Harga emas 24 karat Antam naik Rp 32.000 per gram, Selasa 7 April 2020

"Saat ini harga emas memang sedikit mahal, investor bisa saja melepas sebagian cadangan, sembari menunggu harga bergerak ke level rendah kisaran US$ 1.600 per ons troi atau US$ 1.650 per ons troi untuk melakukan buyback," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×