kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Efek perang mata uang tak seburuk perkiraan, rupiah kembali menguat


Jumat, 09 Agustus 2019 / 17:37 WIB
Efek perang mata uang tak seburuk perkiraan, rupiah kembali menguat


Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Adanya penurunan tensi perang mata uang yang melibatkan Amerika Serikat (AS) dan China berhasil menopang penguatan rupiah dalam beberapa hari terakhir.

Mengutip Bloomberg, kurs spot rupiah menguat 0,13% ke level Rp 14.194 per dollar AS pada penutupan perdagangan Jumat (9/8). Akan tetapi, dalam seminggu terakhir, kurs rupiah masih melemah 0,06%.

Baca Juga: Tensi perang dagang mereda, performa rupiah membaik di penghujung pekan

Adapun kurs tengah rupiah di Bank Indonesia menguat 0,25% ke level Rp 14.195 per dollar AS pada hari ini. Dalam sepekan, rupiah BI mampu menguat 0,05%.

Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Ahmad Mikail Zaini menyampaikan, kondisi global saat ini mulai membaik lantaran dampak perang mata uang AS-China ternyata tidak sebesar yang diperkirakan sebelumnya.

Hal ini terjadi setelah People's Bank of China (PBoC) melakukan intervensi di pasar mata uang sehingga yuan berhasil kembali menguat. Sebelumnya, saat awal periode devaluasi yuan terjadi, mata uang ini sempat terperosok hingga di atas CNY 7,1 per dollar AS.

Baca Juga: CAD melebar 3%, rupiah tetap menguat ke level Rp 14.213 per dolar AS

Hasil ini menunjukkan bahwa China tidak ingin membiarkan mata uangnya jatuh terlalu dalam. "Investor global pun kini tengah mengkalkulasi ulang efek currency war," ujar Mikail.

Peningkatan cadangan devisa Indonesia menjadi US$ 125,9 miliar di bulan Juli turut berdampak positif bagi rupiah. Meningkatnya nilai cadangan devisa membuka peluang bahwa data neraca dagang Indonesia di bulan lalu juga bakal surplus.

Mikail memperkirakan, ruang bagi penguatan rupiah masih cukup terbuka sepanjang pekan depan. Apalagi, ada kemungkinan The Federal Reserves akan kembali memangkas suku bunga acuan AS dalam waktu dekat.

"Perang mata uang bisa berdampak pada rendahnya inflasi AS, sehingga The Fed perlu menurunkan suku bunga acuan lagi," paparnya.

Prediksi Mikail, rupiah akan bergerak menguat di kisaran Rp 14.100--Rp 14.150 per dollar AS pada pekan depan.

Baca Juga: Rupiah anteng di level Rp 14.202 per dolar AS (pukul 13.35 WIB)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×