kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dua anak usaha Golden Plantation (GOLL) dikabarkan pailit


Rabu, 11 Desember 2019 / 21:04 WIB
Dua anak usaha Golden Plantation (GOLL) dikabarkan pailit


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kabar kurang sedap datang dari emiten yang bergerak di sektor perkebunan, yakni PT Golden Plantation Tbk (GOLL).

Kontan.co.id memperoleh informasi, dua anak usaha Golden Plantation akhirnya diputus pailit. Keduanya adalah, PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ) dan PT Bumiraya Investindo.

Putusan tersebut merupakan akhir dari proses penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) yang bergulir sejak awal tahun ini.

Baca Juga: Sebanyak 50 emiten masuk notasi saham khusus BEI, salah satunya Tiga Pilar (AISA)

Pada 15 Februari 2019, PT Bumi Tani Subur (BTS) dan PT Nusa Palapa Gemilang (NPG) mengajukan permohonan PKPU atas ASJ dan Bumiraya Investindo. Proses sidang akhirnya diselenggarakan pada 26 Februari 2019 di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat.

Pada 25 April 2019, pengadilan memutus ASJ dan Bumiraya Investindo menjadi PKPU tetap selama 60 hari. Status ini diperpanjang sampai 29 Juli 2019.

Masih di tanggal yang sama, pengadilan kembali memperpanjang status PKPU hingga 9 September 2019 selama 45 hari dan kembali diperpanjang hingga 24 Oktober 2019. Perpanjangan kembali dilakukan selama 45 hari hingga pada akhirnya sidang permusyawaratan majelis hakim dilaksanakan pada 9 Desember 2019.

Hingga berita ini diturunkan, manajemen GOLL belum memberikan konfirmasinya terkait kabar putusan pailit tersebut.

Baca Juga: Saham AISA Berpotensi Dihapus, Begini Riwayat Suspensi dan Tanggapan Tiga Pilar

Sebelumnya, manajemen GOLL mengakui operasional kedua anak usahanya itu terbatas akibat persoalan PKPU. Akibatnya, keuangan GOLL turut terganggu.

Pasalnya, Bumiraya Investindo merupakan salah satu anak usaha GOLL yang memberikan kontribusi penghasilan terbesar.

Sepanjang periode Januari-September 2018, GOLL mencatat penurunan pendapatan hingga 44% menjadi Rp 92,02 miliar. Alhasil, kerugian GOLL membengkak empat kali lipat menjadi Rp 83,09 miliar.

GOLL menguasai 64,95% saham Bumiraya Investindo. Nilai aset perusahaan ini per September 2018 sebesar Rp 2,16 triliun. Sedangkan ASJ, 99,99% sahamnya dikuasai GOLL. Nilai aset ASJ sebesar Rp 176,13 miliar.

Baca Juga: Tiga Pilar Sejahtera (AISA) dan 49 emiten lainnya masuk notasi saham khusus dari BEI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×