kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dollar melemah, bursa Asia mendekati level tertinggi tiga pekan


Jumat, 11 Mei 2018 / 08:20 WIB
Dollar melemah, bursa Asia mendekati level tertinggi tiga pekan
ILUSTRASI. Bursa Asia - Jepang


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Bursa Asia memulai hari ini, Jumat (11/5), dengan langkah mantap. Ada beberapa sentimen positif bagi bursa Asia. Salah satunya, dollar yang melemah karena data inflasi AS yang rendah sehingga menurunkan ekspektasi bahwa The Federal Reserve akan segera menaikkan suku bunga acuannya lagi tahun ini.

Dollar AS mencatatkan pelemahan terbesar sejak akhir Maret tadi malam melawan keranjang mata uang utama dunia. Di sisi lain, peso Meksiko dan real Brasil melompat lebih dari 1%.

Asal tahu saja, data Reuters menunjukkan, pada pukul 07.22 waktu Singapura, indeks MSCI Asia Pacific di luar Jepang naik untuk dua sesi berturut-turut ke level tertinggi dalam tiga pekan terakhir. Indeks Nikkei Jepang naik 0,7% dan indeks Kospi Korea Selatan naik 0,6%. Kenaikan juga dialami indeks S&P 200 Australia dan indeks NZX Selandia Baru dengan kenaikan masing-masing 0,2%.

Selain itu, bursa Asia juga mendapat tenaga baru dari Wall Street yang ditutup melaju tadi malam. Informasi tambahan saja, indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,8%, indeks Nasdaq Composite naik 0,89%, dan indeks S&P 500 naik 0,9%.

Investor di kawasan Asia juga mendapatkan dorongan kecil setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan dirinya memiliki ekspektasi tinggi untuk melakukan sesuatu yang berarti untuk menahan ambisi nuklir Korea Utara pada pertemuan dengan Kim Jong Un yang akan berlangsung 12 Juni mendatang di Singapura.

"Keinginan investor dalam mengambil risiko mengalami kenaikan dengan inflasi inti AS dan kebijakan Bank of England yang tidak berubah memberi sinyal adanya kebijakan normalisasi suku bunga yang bertahap. Pasar saham menyukai inflasi yang terkendali," tulis analis ANZ dalam risetnya seperti yang dikutip Reuters.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×