kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ditopang kontrak bernilai besar, saham Waskita Karya masih layak beli


Senin, 30 Juli 2018 / 20:32 WIB
Ditopang kontrak bernilai besar, saham Waskita Karya masih layak beli
ILUSTRASI. JALAN TOL BREBES-TEGAL-PEMALANG


Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Waskita Karya Tbk (WSKT) masih solid sepanjang semester pertama lalu. Emiten pelat merah ini pun dinilai masih bisa melanjutkan kinerja positifnya berkat nilai kontrak eksisting yang tergolong besar.

Perlu diketahui, WSKT mencatatkan pendapatan Rp 22,90 triliun di semester I-2018 lalu atau naik 47,3% year on year (yoy). Laba bersih emiten sektor konstruksi ini menanjak tajam 133,3% (yoy) menjadi Rp 2,99 triliun.

Kendati pendapatan dan laba bersihnya melonjak, nilai kontrak baru yang dicapai oleh WSKT di semester I hanya Rp 7,65 triliun. Padahal, semester I tahun lalu nilai kontrak baru WSKT mencapai Rp 32,47 triliun.

Analis Samuel Sekuritas Indonesia, Akhmad Nurcahyadi tidak mengkhawatirkan penurunan tersebut. Menurut dia, jauh lebih penting bagi WSKT untuk fokus mengeksekusi proyek berdasarkan kontrak yang sudah ada.

Nilai kontrak yang ditangani WSKT per Juni 2018 memang sudah tergolong besar, yakni Rp 97,64 triliun yang berasal dari sisa kontrak di tahun lalu dan tambahan kontrak baru di tahun ini. Mayoritas kontrak yang dieksekusi WSKT merupakan proyek tol Trans Jawa dan Trans Sumatera. “Nilai kontrak yang masih tinggi lebih dari cukup untuk menjaga pertumbuhan laba bersih di tahun ini,” ungkap Akhmad dalam riset 25 Juli.

Sependapat, Kepala Riset Koneksi Kapital, Alfred Nainggolan yakin penurunan kontrak baru tidak akan mempengaruhi kondisi keuangan WSKT di semester II. WSKT pun dinilai tidak perlu tergesa-gesa mengejar kontrak baru di tahun ini.

Sebab, pada dasarnya penambahan kontrak baru kelak akan menjadi beban bagi perusahaan ketika masa eksekusi tiba. “WSKT sempat dikritik karena terlalu ekspansif,” sebutnya, Senin (30/7).

Menurutnya, jika nilai kontrak yang dikantongi oleh WSKT tumbuh terlalu tinggi hingga kisaran Rp 100 triliun, para investor akan mempertanyakan realisasi kontrak tersebut. Para investor juga akan mempertanyakan kemampuan perusahaan dalam membiayai proyek-proyeknya di masa mendatang. Hal ini bisa berimbas pada pergerakan saham WSKT di pasar.

Baik Alfred dan Akhmad merekomendasikan beli saham WSKT dengan target masing-masing Rp 3.190 dan Rp 3.250 per saham. Adapun pada hari ini, saham WSKT ditutup naik 7,50% ke level Rp 2.150.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×