kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Diselimuti tren positif, yield SUN tenor 10 tahun berpeluang menuju ke 6,4%


Kamis, 22 Oktober 2020 / 20:24 WIB
Diselimuti tren positif, yield SUN tenor 10 tahun berpeluang menuju ke 6,4%
ILUSTRASI. Kamis (22/10), ICBI berada pada level yang sebelumnya belum pernah ditembus, yakni 300, tepatnya 300,71.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia Composite Bond Index (ICBI) terus menanjak naik. Bahkan, hari ini, Kamis (22/10), ICBI berada pada level yang sebelumnya belum pernah ditembus, yakni 300, tepatnya 300,71.

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto mengatakan penguatan ICBI didorong baik sentimen internal maupun eksternal. Dari internal, menurut Ramdhan, Undang-Undang Cipta Kerja berhasil membangun sentimen positif dan menarik kepercayaan investor asing untuk kembali masuk ke Indonesia.

“Di satu sisi, investor domestik masih terus menunjukkan dominasinya di tengah luputnya investor asing. Hal ini tercermin dari hasil lelang-lelang SBN sebelumnya yang masih cukup tinggi dan kompetitif, terutama perbankan yang dari segi likuiditas masih melimpah,” ujar Ramdhan, Selasa (22/10).

Sementara dari eksternal, dengan tren suku bunga yang masih rendah sedangkan bank sentral masih terus menggenjot stimulus, pada akhirnya akan membuat likuiditas global semakin berlimpah. Di satu sisi, kemilau aset safe haven sudah mulai memudar dan membuat investor beralih ke asset yang lebih menarik. Obligasi Indonesia pada akhirnya menjadi salah satu opsi yang menarik.

Baca Juga: Investor asing mulai masuk, obligasi Indonesia berada dalam tren positif

Pasalnya, yield Indonesia masih merupakan yang salah satu paling tinggi saat ini. Secara fundamental ekonomi Indonesia juga masih lebih baik dibanding peers. Pada akhirnya hanya perlu menunggu waktu saja sebelum investor asing mulai kembali berbondong-bondong masuk ke pasar Indonesia.

“Memang saat ini yang masuk masih belum signifikan, tapi secara historis Indonesia ini jadi pilihan para investor asing. Sehingga peluangnya masih sangat besar. Dari lelang kemarin, walau secara jumlah (investor asing) belum naik besar, tapi secara nilai sudah mengalami perbaikan,” sambung Ramdhan.

Baca Juga: Bank Indonesia beli surat utang negara (SUN) Rp 22,8 triliun untuk burden sharing

Dengan investor asing yang mulai masuk, Ramdhan melihat hal tersebut akan mendorong penguatan yield Indonesia. Ia memperkirakan level 6,5% merupakan level yang paling ideal dan paling memungkinkan untuk seri acuan 10 tahun pada akhir tahun nanti.

Namun, jika jumlah investor asing naik drastis, bisa jadi yield akan terdorong hingga 6,4%. Penurunan yield menunjukkan kenaikan harga SUN karena ada permintaan masuk

Baca Juga: Jumlah penawasan lelang SUN mencapai Rp 83,02 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×