kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Data ekonomi suram, Bursa Asia cenderung melemah pada pembukaan Kamis (7/5)


Kamis, 07 Mei 2020 / 08:54 WIB
Data ekonomi suram, Bursa Asia cenderung melemah pada pembukaan Kamis (7/5)
ILUSTRASI. Bursa Asia kembali memerah


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa saham Asia berada di bawah tekanan didorong data ekonomi yang suram dan membawa investor bergerak ke aset safe haven. Kamis (7/6), pukul 8.30 WIB, indeks Nikkei 225 melemah 30,51 poin atau 0,16% ke 19.588,84, Hang Seng turun 146,76 poin atau 0,61% ke 23.990,72.

Sementara Taiex naik 31,17 poin atau 0,29% ke 10,806,15 dan Kospi turun 5,19 poin atau 0,27% ke 1.923,57. Serupa, ASX 200 juga turun 16,71 poin atau 0,31% ke 5.367,90. 

Bursa saham Singapura dan Malaysia tutup pada perdagangan hari ini karena libur Waisak. 

Baca Juga: Data tenaga kerja swasta AS bulan April jegal pergerakan Dow Jones dan S&P 500

Selain data ekonomi yang kurang memuaskan, tekanan bagi bursa saham Asia juga datang dari kembali panasnya hubungan antara Amerika Serikat (AS) dan China. 

Ini terjadi setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa ia mengamati dengan seksama apakah China akan memenuhi komitmennya untuk meningkatkan pembelian barang asal Negeri paman Sam yang berada dalam kesepakatan perdagangan Fase 1.

Data perdagangan China diperkirakan akan menunjukkan penurunan persentase hingga dua digit dalam ekspor dan impor karena kerusakan dari pandemi terhadap permintaan global dan rantai pasokan manufaktur.

Analis di ANZ Bank telah memperingatkan bahwa harga ekuitas Asia menunjukkan optimisme berlebihan tentang kinerja perusahaan yang dapat dihancurkan oleh hasil pendapatan kuartal pertama.

Pasar telah optimis di awal minggu karena banyak negara yang perlahan membuka kembali ekonominya. Tapi hal itu memudar ketika data tenaga kerja AS melaporkan ada ada sekitar 20,24 juta pekerja swasta kehilangan pekerjaan di bulan April lalu. 

Baca Juga: Bursa Asia dibuka bervariasi pada perdagangan Rabu (6/5)

Hal ini juga menyeret indeks S&P 500 ditutup melemah 0,7%, sementara Dow Jones Industrial Average kehilangan 0,91%.

"Safe haven akan menjadi tempat terbaik karena banyak tekanan dari dampak data pekerjaan akhir minggu," kata Joe Manimbo, analis pasar senior, di Western Union Business Solutions di Washington.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×