kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dana kelolaan industri reksadana turun di awal tahun 2021


Selasa, 16 Februari 2021 / 14:50 WIB
Dana kelolaan industri reksadana turun di awal tahun 2021
ILUSTRASI. Dana kelolaan atau asset under management (AUM) industri reksadana mengalami penurunan pada awal tahun ini.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana kelolaan atau asset under management (AUM) industri reksadana mengalami penurunan pada awal tahun ini. Berdasarkan data dari Infovesta Utama, AUM industri reksadana tercatat turun dari Rp 595,13 triliun di Desember 2020 menjadi Rp 592,79 triliun atau turun sebesar 0,39% pada akhir Januari 2021. 

Di lain sisi, jumlah unit penyertaan (UP) industri reksadana masih naik sebesar 1,06%. Berikut ini merupakan tabel pertumbuhan AUM dan UP masing-masing jenis reksadana hingga Januari 2021:

Jenis Reksadana AUM (%) AUM (Rp triliun) UP (%) UP (juta)
Reksadana Pasar Uang 7,36 6,95 9,15 6.209,48
Reksadana Indeks 6,06 0,57 9,59 938
Reksadana DIRE + KIK EBA -0,09 -0,02 0 0
Reksadana Pendapatan Tetap -0,97 -1,36 1,19 993,51
Reksadana Terproteksi -1,42 -2,06 -1,46 -1.962,11
Reksadana Campuran -2,48 -0,66 -1,19 -247,25
Reksadana Saham -3,35 -4,68 -0,08 -74,26
Reksadana ETF -6,62 -1,07 -4,43 -949,12

Baca Juga: Kejagung tetapkan satu tersangka baru di kasus korupsi Asabri

Pada tabel di atas, terlihat bahwa industri reksadana mengawali tahun 2021 dengan penurunan dana kelolaan pada sebagian besar jenis reksadana. Infovesta Utama, dalam riset mingguannya yang dikeluarkan pada Senin (15/2) mengatakan, reksadana yang berbasis saham, seperti reksadana saham, campuran dan ETF semuanya turun yang disebabkan oleh pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Sepanjang Januari, secara month to date (mtd) hingga 29 Januari 2021, IHSG tercatat -1,95% di level 5.862. “January effect rupanya hanya bertahan selama dua pekan pertama di Januari 2021, sementara pada pekan ketiga dan akhir pekan Januari tercatat negatif. Hal ini juga didukung oleh tingkat kasus Covid-19 Indonesia yang terus mengalami kenaikan dan mencatat angka kenaikan harian tertinggi meskipun vaksin sudah mulai disebarluaskan,” tulis Infovesta Utama dalam laporannya.

Reksadana berbasis pendapatan tetap juga melemah meskipun pada Januari 2021, baik The Fed maupun Bank Indonesia tetap mempertahankan tingkat suku bunganya di level rendah. Penguatan pasar obligasi yang mulai terbatas karena sudah mencatatkan kinerja tertinggi di tahun 2020 pun mulai bergerak lebih lambat. 

Baca Juga: IHSG moncer, reksadana saham catatkan kinerja paling ciamik dalam sepekan

Pelemahan pasar obligasi disebabkan oleh pelemahan obligasi pemerintah yang tercermin melalui Infovesta Government Bond Index (IGBI) yang turun sebesar 0,28%. Tapi obligasi korporasi melalui Infovesta Corporate Bond Index (ICBI) masih menguat sebesar 0,41%. 

Di tengah pelemahan tipis reksadana pendapatan tetap, investor asing selama bulan Januari masih mencatatkan beli bersih di SBN sebesar Rp10,84 T seiring dengan persepsi risiko yang cenderung stabil melalui CDS 5 Years Indonesia yang bertahan di bawah level 100.

Reksadana pasar uang kembali mencatatkan kenaikan terbesar di tengah ketidakpastian ekonomi karena keraguan efikasi vaksin Covid-19. Pasar saham Indonesia membutuhkan sentimen positif dari dalam negeri yang lebih untuk dapat mendorong kinerja IHSG kembali bergerak dalam tren bullish yang kuat. “Akan tetapi, ekspektasi akan adanya pemulihan ekonomi di tahun 2021 masih tetap tinggi sehingga investor dapat mempertimbangkan penurunan atau koreksi yang terjadi sebagai suatu peluang untuk berinvestasi ke reksadana berbasis saham,” imbuh Infovesta.

Baca Juga: Laporan transaksi reksadana lewat AKSes, ini cara daftarnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×