kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dana kelolaan industri reksadana mulai naik perlahan


Senin, 11 Mei 2020 / 20:08 WIB
Dana kelolaan industri reksadana mulai naik perlahan
ILUSTRASI. Kenaikan AUM tertinggi terjadi pada reksadana indeks pada bulan lalu.


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Secara perlahan dana kelolaan atawa asset under management (AUM) industri reksadana bertumbuh. Kenaikan AUM tertinggi terjadi pada reksadana indeks.

Berdasarkan rilis Infovesta Utama, Senin (11/5), AUM industri reksadana naik dari Rp 470,54 triliun di akhir Maret menjadi Rp 476,70 triliun di April atau naik sebesar 1,31%. Namun, jumlah unit penyertaan industri reksadana masih turun sebesar 0,04%.

Tercatat dana kelolaan reksadana indeks naik paling tinggi sebesar 7,71% dengan unit penyertaan meningkat 5,28%. Sementara, reksadana terproteksi jadi satu-satunya jenis reksadana yang mencatat penurunan AUM sebesar 0,53% dengan unit penyertaan menurun 0,82%.

Baca Juga: Minim katalis, simak proyeksi IHSG untuk perdagangan Selasa (12/5)

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan reksadana indeks naik paling tinggi karena investor cenderung merasa lebih aman memilih reksadana yang pengelolaannya mengikuti indeks saat fluktuasi pasar masih tinggi. Apalagi, dalam tiga tahun terakhir rata-rata kinerja reksadana saham selalu lebih rendah dari kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG).

Meski begitu, dana kelolaan reksadana berbasis saham masih kompak bertumbuh. Wawan mencatat dana kelolaan reksadana saham tumbuh sekitar Rp 2 triliun menjadi sekitar Rp 95 triliun di April. Jumlah unit penyertaan reksadana saham juga tumbuh meski belum signifikan.

Wawan menilai kenaikan dana kelolaan reksadana berbasis saham tumbuh karena tersokong pertumbuhan portofolio asetnya. Sekedar informasi, dana kelolaan reksadana saham di Maret anjlok Rp 21,7 triliun.

Baca Juga: IHSG terperosok, reksadana pasar uang mencetak kinerja paling mentereng sepekan lalu

Wawan memproyeksikan dana kelolaan rekasdana berbasis saham akan cenderung stabil dengan proyeksi pertumbuhan yang masih ada. Memang, sebelumnya dana kelolaan reksadana berbasis saham cenderung menurun karena terjadi panic selling investor di pasar saham. Ke depan, Wawan optimistis panic selling akan mereda. Alhasil, perkembangan dana kelolaan akan dipengaruhi oleh sentimen pasar kembali.

Jika memang begitu, Wawan memproyeksikan dana kelolaan reksadana berbasis saham berpotensi tumbuh kembali di bulan ini. Sentimen positif datang dari valuasi saham yang murah dan Wawan memproyeksikan IHSG bisa menyentuh level 4.700-4.800 di akhir bulan ini.

Pada Maret, dana kelolaan reksadana pasar uang ikut anjlok sebesar Rp 15,35 triliun menjadi Rp 59,9 triliun. Wawan mencatat, dana kelolaan reksadana pasar uang mulai tumbuh Rp 1 triliun menjadi Rp 60,9 triliun pada bulan April. Wawan melihat kenaikan dana kelolaan di reksadana pasar uang menandakan investor mulai memarkirkan kembali investasinya di reksadana ini.

Baca Juga: Pasar saham ambles, emiten-emiten ini tetap gelar rights issue

Namun, Wawan memproyeksikan dana kelolaan reksadana pasar uang berpotensi menurun kembali bulan ini jika masyarakat menggunakan dananya untuk keperluan membayar tunjangan hari raya.

Sementara, dana kelolaan reksadana terproteksi menurun karena adanya produk yang jatuh tempo. Wawan memproyeksikan dana kelolaan reksadana ini masih akan bertumbuh selama obligasi korporasi masih cukup banyak diterbitkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×