kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dana asing diperkirakan masih tinggalkan pasar saham hingga akhir Januari


Minggu, 26 Januari 2020 / 16:56 WIB
Dana asing diperkirakan masih tinggalkan pasar saham hingga akhir Januari
ILUSTRASI. Karyawan melewati monitor pergerakan angka Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Plaza Bank Mandiri, Jakarta, Jumat (24/1/2020). Aksi jual bersih asing ini diikuti dengan pergerakan IHSG yang melemah 0,76% dalam sepekan.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam sepekan, investor asing meninggalkan pasar saham domestik hingga mencatatkan net sell sebesar Rp Rp 329,69 miliar di seluruh pasar dan Rp 804,80 miliar di pasar regular. Aksi jual bersih asing ini diikuti dengan pergerakan IHSG yang melemah 0,76% dalam sepekan.

Analis Panin Sekuritas Willliam Hartanto mengatakan, kaburnya dana asing dari pasar ekuitas tanah air disebabkan oleh aksi ambil untung atau profit taking yang dilakukan investor asing. “Mereka sudah akumulasi dari akhir Desember,” kata William kepada Kontan.co.id, Jumat (24/1).

Baca Juga: Dana asing kabur dari pasar saham domestik Rp 329,69 miliar dalam sepekan

Adapun dalam sepekan, investor asing getol menjual beberapa saham konstituen Indeks Kompas100 khususnya perbankan. Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) misalnya, dalam sepekan telah mencatatkan net sell asing sebesar Rp 1,48 triliun. Investor asing juga menjual saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) selama sepekan ini hingga mencatatkan net sell hingga Rp 201,8 miliar.

William menilai, dilepasnya saham-saham Bank Umum berdasarkan Kegiatan Usaha (BUKU) IV ini disebabkan oleh motif ambil untung (profit taking) juga. Menurut dia, aksi profit taking dan jual bersih asing ini akan berlangsung hingga akhir Januari 2020.

Baca Juga: Manajer investasi optimistis kinerja reksadana saham akan membaik

William menambahkan, meski menjadi saham yang diobral asing selama sepekan ini, saham perbankan masih menarik untuk dilirik. Terlepas dari keputuasan Bank Indonesia yang menahan suku bunga acuan di level 5%, prospek saham perbankan lebih ditentukan oleh minat pelaku pasar. “Tinggal bagaimana investor lokal memanfaatkannya dengan mengikuti mana (saham) yang dibeli asing karena potensi kenaikannya lebih besar,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×