kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cetak rekor terburuk dalam tiga tahun, harga tembaga terseret minyak dan virus corona


Senin, 09 Maret 2020 / 11:08 WIB
Cetak rekor terburuk dalam tiga tahun, harga tembaga terseret minyak dan virus corona
ILUSTRASI. Ilustrasi harga tembaga


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - LONDON. Komoditas logam industri membuka pekan ini dengan buruk. Mengingat, sejumlah harga komoditas logam industri anjlok bahkan mencapai level terendahnya.

Mengutip Reuters, Senin (9/3) pukul 10.45 WIB, harga tembaga kontrak tiga bulanan di London Metal Exchange (LME) turun 2% menjadi US$ 5.494 per metrik ton. Ini juga menjadi level terendah tembaga sejak Mei 2017.

Baca Juga: Bursa Asia anjlok karena investor panik akibat goncangan virus corona

Sementara itu, harga tembaga pada kontrak yang paling banyak diperdagangkan di Shanghai Futures Exchange (ShFE) juga turun ke level terendah dalam 40 bulan ke 43.310 yuan setara US$ 6.258,50 per metrik ton.

Harga aluminium di ShFE juga turun ke level 12.855 yuan per metrik ton. Ini adalah kali pertama sejak September 2016 bahwa harga aluminium berada di bawah 13.000 yuan per ton.

Koreksi harga komoditas logam industri terjadi karena pasar global kembali jatuh setelah perang harga pada minyak menambah beban. Belum lagi, peningkatan kasus virus corona di Italia dan Amerika Serikat semakin berpotensi membuat pasar keuangan global masuk ke jurang resesi.

Saham di bursa Asia merosot karena para investor panik dan melarikan diri ke aset safe haven untuk melindungi diri dari goncangan ekonomi akibat virus corona dan harga minyak.

Baca Juga: Terseret minyak, kurs tengah rupiah di BI turun 0,52% ke Rp 14.342 per dolar AS

Seperti diketahui, harga minyak kembali cetak rekor terburuk setelah melemah hampir 25% di awal pekan ini. Hal tersebut terjadi karena Arab Saudi memangkas harga jual resminya dan berniat membanjiri pasar dengan produksi minyaknya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×