kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,08   6,72   0.72%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BWPT mengincar kenaikan produksi TBS 30%


Jumat, 06 Januari 2017 / 20:57 WIB
BWPT mengincar kenaikan produksi TBS 30%


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. PT Eagle High Plantation Tbk (BWPT) melihat tahun ini dengan lebih optimistis. Produksi tandan buah segar (TBS) kelapa sawit diyakini akan meningkat seiring dengan pudarnya efek anomali cuaca El Nino.

Dalam keterangan resminya, Jumat (6/1) manajemen menargetkan produksi TBS 2017 akan meningkat 30% dibanding realisasi tahun 2016 menjadi sekitar 226.489 ton.

Catatan saja, manajemen memperkirakan produksi TBS pada kuartal IV-2016 sekitar 58.791 ton. Sehingga, total produksi TBS BWPT sepanjang tahun lalu sekitar 174.223 ton.

Selain pudarnya efek El Nino, optimisme juga didasari oleh profil usia lahan tertanam BWPT yang cukup baik. Sebesar 73.167 hektar (ha) atau 64% dari total lahan dewasa BWPT memiliki rata-rata usia tertanam empat hingga lima tahun. Ini menjadi kunci pertumbuhan produksi BWPT untuk beberapa tahun ke depan.

Prospek kian cerah seiring dengan adanya sentimen tren kenaikan harga CPO. Sama seperti emiten perkebunan lainnya, harga CPO produksi BWPT turut mengalami kenaikan. Pada kuartal III-2016 lalu, rata-rata harga jualnya Rp 7.268 per ton, naik 5% dibanding kuartal sebelumnya.

Analis RHB Securities Indonesia Hariyanto Wijaya menilai, sentimen membaiknya harga CPO masih akan tetap bertahan untuk beberapa waktu kedepan. Seiring dengan membaiknya produksi, peluang kinerja keuangan BWPT untuk kembali positif kian terbuka lebar.

"Sentimen ini pada akhirnya juga membuka gembok yang selama ini menahan kenaikan harga saham BWPT," tulisnya dalam riset akhir Desember lalu.

Pasalnya, harga saham BWPT masih berada pada level Rp 200 -an. Pada perdagangan Jumat (6/1), harga sahamnya malah turun 0,74% ke level Rp 270 per saham. Level harga ini jauh berada dibawah harga akuisisi Felda atas BWPT.

Seperti diketahui, jelang akhir Desember lalu, Federal Land Development Authority (FELDA) melalui anak perusahaannya FIC Properties Sdn Bhd (FICP) resmi mengakuisisi anak usaha Grup Rajawali PT Eagle High Plantation Tbk (BWPT).

Perusahaan asal Malaysia tersebut menggelontorkan dana sebesar US$ 505,4 juta untuk membeli 37% saham BWPT, atau setara dengan Rp 580 per sahamnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×