kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45932,69   4,34   0.47%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bursa Wall Street jatuh setelah ekonomi AS melemah di kuartal II


Kamis, 30 Juli 2020 / 22:39 WIB
Bursa Wall Street jatuh setelah ekonomi AS melemah di kuartal II
ILUSTRASI. Bursa Wall Street jatuh pada Kamis (30/7) setelah ekonomi Amerika Serikat (AS) mengalami kontraksi di kuartal kedua 2020.


Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Bursa Wall Street jatuh pada Kamis (30/7) setelah ekonomi Amerika Serikat (AS) mengalami kontraksi di kuartal kedua 2020. Ditambah lagi, tweet Presiden AS Donald Trump yang kemungkinan bakal menunda pemilihan presiden AS pada November mendatang.

Trump, tanpa bukti, mengulangi klaimnya tentang penipuan pemilih melalui surat dan mengajukan pertanyaan tentang kemungkinan penundaan, meskipun tanggal pemilihan sudah diabadikan dalam Konstitusi AS.

Sebelumnya, data resmi menunjukkan ekonomi AS menderita kontraksi tertajam sejak Depresi Hebat di kuartal kedua 2020, karena aktivitas bisnis terhenti secara tiba-tiba pada upaya memperlambat wabah virus.

Baca Juga: The Fed pertahankan bunga 0%-0,25%, wabah corona bebani pemulihan ekonomi AS

Angka klaim pengangguran juga menunjukkan kenaikan dalam minggu terakhir, menambah tanda-tanda momentum pemulihan ekonomi AS telah melambat, terutama di negara-negara bagian selatan dan barat AS.

“Pasar mengambil nafas di sini dan menilai seperti apa enam bulan ke depan," kata Paul Nolte, portofolio manager di Kingsview Asset Management seperti dikutip Reuters.

Federal Reserve AS pada Rabu (29/7) mengakui lonjakan kasus corona kemungkinan menghambat pemulihan ekonomi AS.

Hingga Pada pukul 10:00 waktu AS, Kamis (30/7), indeks Dow Jones Industrial Average turun 527,37 poin atau 1,99% ke level 26.012,20.

Indeks S&P 500 turun 51,63 poin atau 1,58% menjadi 3.206,81. Indeks Nasdaq Composite turun 115,47 poin atau 1,10% ke level 10.427,48.

Penghasilan perusahaan di AS cenderung lebih baik dari ekspektasi sejauh ini, tetapi skala kerusakan ekonomi akibat pandemi corona dan kemungkinan itu akan berlarut-larut membebani pikiran investor.

Sementara, Gedung Putih dan Kongres AS masih berselisih soal rencana bantuan untuk menekan dampak wabah corona.

Baca Juga: Pertahankan bunga 0%-0,25%, berikut pernyataan lengkap The Fed

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×