kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bursa Asia turun meski berbagai stimulus diluncurkan


Senin, 30 Maret 2020 / 08:40 WIB
Bursa Asia turun meski berbagai stimulus diluncurkan
ILUSTRASI. Bursa Asia turun pada perdagangan awal pekan ini.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Asia turun pada perdagangan awal pekan ini. Senin (30/3) pukul 8.25 WIB, indeks Nikkei 225 turun 4,01% ke 18.612. Hang Seng turun 1,7% ke 23.020.

Indeks Taiex turun 2,55% ke 9.450. Sedangkan Kospi melemah 2,38% ke 1.676. Straits Times turun 3,11% ke 2.450 dan FTSE Malaysia turun 1,57% ke 1.321.

Bursa saham turun karena kekhawatiran bahwa penutupan berbagai wilayah yang terkena virus corona akan berlangsung berbulan-bulan. "Kami trus menurunkan prediksi pertumbuhan ekonomi global semester pertama karena penilaian kami karena jangkauan pandemi dan dampak kerusakannya untuk kebijakan lanjutan terus meningkat," kata Bruce Kasman, ekonom JPMorgan kepada Reuters.

Baca Juga: Lockdown Wilayah Tunggu Putusan Presiden

JPMorgan saat ini memperkirakan pertumbuhan ekonomi global akan turun 10,5% secara tahunan pada semester pertama. Ada ketidakpastian apakah investor besar akan mulai beli atau jual dalam beberapa bulan.

Bank-bank sentral memperkuat upaya untuk menopang aktivitas dengan pemangkasan suku bunga dan pelonggaran moneter lain seperti pembelian aset untuk menjaga likuiditas pasar.

Jumat lalu, bank sentral Kanada mengumumkan pemangkasan dadakan suku bunga menjadi 0,25% dan quantitative easing. Sedangkan otoritas Selandia Baru hari ini meluncurkan program pinjaman bagi korporasi untuk menyediakan likuiditas.

Baca Juga: Ekonom: Indonesia butuh stimulus Rp 1.000 triliun untuk tahan dampak corona

Rodrigo Catril, senior FX strategist NAB mengatakan bahwa pertanyaan utama bagi pasar adalah apakah seluruh stimulus ini akan cukup untuk menjaga ekonomi global dari guncangan. "Untuk menjawab pertanyaan ini, perlu diketahui besaran langkah penahanan dan sampai kapan upaya ini diterapkan," kata Catril kepada Reuters. Selama pertanyaan tersebut tidak terjawab, pasar keuangan akan tetap volatile.

Otoritas Inggris memperingatkan bahwa lockdown bisa berlangsung berbulan-bulan. Sementara Presiden AS Donald Trump memperpanjang pembatasan sosial hingga 30 April. Pagi ini, Jepang memperpanjang larangan masuk warga negara asing yang datang dari AS, China, Korea Selatan, dan beberapa negara Eropa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×