kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bursa Asia turun akibat penurunan rating Hong Kong dan prediksi ekonomi global


Selasa, 21 Januari 2020 / 08:48 WIB
Bursa Asia turun akibat penurunan rating Hong Kong dan prediksi ekonomi global
ILUSTRASI. Bursa Asia merah merata pada awal perdagangan hari ini. Selasa (21/1) pukul 8.36 WIB, indeks Hang Seng merosot 1,63% ke 28.325. Nikkei 225 turun 0,48%.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Asia merah merata pada awal perdagangan hari ini. Selasa (21/1) pukul 8.36 WIB, indeks Hang Seng merosot 1,63% ke 28.325. Nikkei 225 turun 0,48%.

Indeks Kospi turun 0,56%. Sedangkan Straits Times turun 0,98% ke 3.247. FTSE Malaysia justru naik 0,15% ke 1.591.

Bursa saham Hong Kong tertekan setelah Moody's menurunkan peringkat kredit Hing Kong dari Aa2 menjadi Aa3, kemarin. Moody's mengubah outlook peringkat Hong Kong dari negatif ke stabil. "Tidak adanya rencana nyata untuk mengatasi kekhawatiran politik, ekonomi, dan sosial bagi penduduk Hong Kong setelah kerusuhan sembilan bulan mencerminkan kapasitas institusi yang lebih lemah daripada penilaian Moody's sebelumnya," ungkap lembaga rating ini dalam pernyataan.

Baca Juga: Rupiah melemah tipis ke Rp 13.646 per dolar AS pada Selasa pagi

Sentimen negatif pasar saham juga berasal dari penurunan prediksi pertumbuhan ekonomi global oleh Dana Moneter Internasional alias International Monetary Fund (IMF). Lembaga kredit ini menurunkan prediksi pertumbuhan global dari 3,4% menjadi 3,3% untuk tahun ini.  

IMF juga menggunting prediksi pertumbuhan ekonomi global tahun depan menjadi 3,4% dari prediksi sebelumnya 3,6%.

Hari ini, Bank of Japan akan mengumumkan hasil rapat terbaru. Richard Grace, head of international economics Commonwealth Bank of Australia memperkirakan tidak ada pelonggaran tambahan karena pemerintah telah meluncurkan paket kebijakan fiskal baru dengan nilai sekitar 1% dari produk domestik bruto (PDB).

Baca Juga: IHSG bisa tertekan, simak rekomendasi Binaartha Sekuritas untuk hari ini

"Selain itu, yield obligasi negara Jepang cenderung stabil setelah turun 29 basis points pada akhir Agustus 2019 dan di posisi 0,00%, merupakan level tertinggi dalam 12 bulan terakhir," kata Grace. Dia menambahkan bahwa angka ini menunjukkan outlook yang masuk akal bagi ekonomi Jepang.

Tak cuma pasar saham, mayoritas mata uang Asia pun melemah pada pagi ini. Hanya yen dan baht yang pagi ini menguat terhadap the greenback

Sementara kurs dolar cenderung naik tipis. Indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia berada di 97,63, naik tipis dari 97,61 pada perdagangan kemarin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×