kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,65   -6,71   -0.72%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI pangkas suku bunga, begini prospek kinerja reksadana pendapatan tetap


Senin, 23 November 2020 / 18:34 WIB
BI pangkas suku bunga, begini prospek kinerja reksadana pendapatan tetap
ILUSTRASI. Kinerja reksadana pendapatan tetap lebih banyak bersumber dari yield, sementara dari capital gain cenderung terbatas.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pekan lalu Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan BI 7 Days Repo Rate sebesar 25 bps. Kini, suku bunga acuan menjadi sebesar 3,75% dari semula 4%.

Secara teori, penurunan suku bunga acuan akan menguntungkan instrumen berpendapatan tetap seperti surat utang. Oleh sebab itu, reksadana pendapatan tetap akan diuntungkan mengingat mayoritas aset dasarnya merupakan surat utang.

Namun, Head of Investment Avrist Asset Management Farash Farich justru menilai pemangkasan suku bunga tersebut justru cenderung netral. Dengan kata lain, tidak akan memberi dampak signifikan terhadap kinerja reksadana pendapatan tetap ke depan.

“Karena sebenarnya belakangan ini kan pasar obligasi justru lebih banyak digerakkan oleh isu eksternal. Hal ini yang pada akhirnya membuat pemangkasan suku bunga akan berdampak netral. Apalagi, pemangkasan suku bunga sebenarnya memang sudah diekspektasikan oleh sebagian investor,” kata Farash kepada Kontan.co.id, Senin (23/11).

Baca Juga: Kenaikan CDS Indonesia dinilai hanya sementara

Walaupun begitu, Farash masih cukup yakin bahwa kinerja pasar obligasi diperkirakan masih akan tetap positif. Sehingga kinerja reksadana pendapatan tetap pun masih akan membaik. Hanya saja, Farash menilai kinerjanya lebih banyak bersumber dari yield, sementara dari capital gain cenderung terbatas dan tidak akan bisa sebanyak tahun ini.

Menghadapi tahun depan, Farash mengaku Avrist AM tidak banyak menyiapkan racikan khusus. Avrist AM tetap menyediakan beberapa varian produk reksadana pendapatan tetap sesuai dengan kebutuhan investor. Mulai dari reksadana pendapatan tetap dan exchange traded fund (ETF) berbasis SBN jangka pendek hingga jangka panjang.

Sementara Head of Business Development Division Henan Putihrai Asset Management (HPAM) Reza Fahmi mengatakan, prospek reksadana pendapatan tetap masih akan menarik seiring adanya tiga faktor yang akan mendukung. Mulai dari peluang penurunan suku bunga kembali hingga ke level 3,5%, penguatan mata uang rupiah, serta semakin meningkatnya aliran dana dari para investor asing.

Baca Juga: Imbal hasil reksadana pendapatan tetap diperkirakan mencapai 10% di tahun depan

“Menyambut peluang tersebut, HPAM saat ini meracik portofolio reksadana pendapatan tetap dengan mengedepankan obligasi dengan durasi jangka panjang. Durasi obligasi setidaknya lebih dari tujuh tahun dengan proyeksi yield to maturity di atas 6,5%,” terang Reza.

Dengan pertimbangan tersebut, Reza memperkirakan imbal hasil untuk reksadana pendapatan tetap pada tahun depan akan berada di kisaran 8%-10%. Sementara Farash memperkirakan reksadana pendapatan tetap akan bisa menghasilkan return pada kisaran 6%-6,5%.

Baca Juga: Catat! Reksadana pendapatan tetap diprediksi kian prospektif tahun depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×