kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,19   -7,17   -0.77%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini upaya Tiga Pilar (AISA) terhindar dari delisting


Rabu, 13 Mei 2020 / 19:36 WIB
Begini upaya Tiga Pilar (AISA) terhindar dari delisting
ILUSTRASI. Tiga Pilar (AISA) berupaya agar bisa terhindar dari delisting.


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) masih berupaya agar suspensi sahamnya bisa dicabut oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) sehingga bisa terhindar dari penghapusan atawa delisting dari papan perdagangan bursa.

Ada sejumlah alasan mengapa BEI masih enggan mencabut suspensi saham AISA. Pertama, soal penyajian laporan keuangan kuartal I-2018 hingga kuartal III-2018. Ada juga soal penyajian laporan keuangan kuartal I-2019 hingga laporan tahunan 2019.

Semua masih dalam tahap penyusunan laporan keuangan interim. "Sementara, untuk laporan tahunan 2019 masih dalam proses audit," kata Ernest Alto, Direktur AISA dalam keterangan resmi, Rabu (13/5). Dia menargetkan semua proses tersebut bisa rampung pada pekan ketiga atau keempat bulan depan.

Baca Juga: Simak saran Bank Mandiri ke OJK pasca restrukturisasi kredit berakhir

AISA juga wajib membayar denda sebagai salah satu syarat supaya suspensi bisa dicabut. Kabarnya, denda AISA kepada BEI akibat telat menyampaikan laporan keuangan mencapai miliaran rupiah.

Manajemen AISA mengaku masih memiliki kemampuan untuk melunasinya. Sumber dana berasal dari operasional bisnis yang selama ini masih menguntungkan. Jika memungkinkan, AISA bakal membayar denda tersebut sebelum tanggal jatuh tempo.

Adapun tanggal jatuh tempo berlangsung pada Juni dan Desember tahun ini. Periode ini berdasarkan putusan homologasi terhadap utang konkruen yang disahkan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat 11 Juni 2019.

Baca Juga: Sebanyak 14 saham berpotensi delisting, paling dekat Tiga Pilar (AISA)

Segmen bisnis selain beras itu pula yang bakal AISA andalkan untuk memperbaiki ekuitas negatif sebesar Rp 3,51 triliun per Juni 2019. Tak menutup kemungkinan, AISA kembali menggelar aksi korporasi guna membuat ekuitas kembali positif. "Kami targetkan ekuitas kembali positif pada 2021, dengan asumsi tidak ada faktor internal atau eksternal yang memberikan dampak negatif bagi perusahaan," terang Ernest.

Mengingatkan saja, BEI telah melakukan suspensi saham AISA sejak 2018. Artinya, berdasarkan aturan tertulis, BEI berhak menghapus saham AISA di medio pertengahan tahun ini.

Namun, dalam kondisi tertentu, perpanjangan suspensi masih bisa dilakukan ketimbang delisting. Terlebih, jika emiten yang bersangkutan menunjukkan perkembangan yang lebih positif terkait penyajian laporan keuangan dan keberlangsungan usaha.

Baca Juga: Ini alasan BEI tak kunjung membuka suspensi saham Tiga Pilar Sejahtera (AISA)

I Gede Nyoman Yetna, Direktur Penilaian Perusahaan BEI belum bersedia memberikan komentar terkait kelanjutan suspensi saham AISA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×