kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini tren pendanaan emiten ke depan menurut analis


Rabu, 20 Maret 2019 / 19:53 WIB
Begini tren pendanaan emiten ke depan menurut analis


Reporter: Aldo Fernando | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ada beberapa jenis cara yang dilakukan oleh emiten untuk meraih pendanaan baru, seperti rights issue, obligasi, dan penerbitan saham baru tanpa HMETD alias private placement.

Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sampai akhir Februari 2019, nilai emisi rights issue sepanjang 2019 sebesar Rp 5,5 triliun, sedangkan nilai obligasi sebesar Rp 14,02 triliun.

Pada tahun lalu, nilai emisi rights issue sebesar Rp 500 miliar dan obligasi sebesar Rp 21,27 triliun.

Data tersebut belum termasuk pendanaan dari penerbitan saham baru tanpa HMETD alias private placement.

Lantas, bagaimana tren pendanaan emiten beberapa waktu ke depan?

Analis Reliance Sekuritas Kornelis Wicaksono berpendapat, dengan merujuk kepada data OJK di atas, terlihat adanya kenaikan yang drastis baik untuk penerbitan rights issue maupun obligasi.

Kornelis berujar, hal tersebut terjadi karena saat ini suku bunga cenderung tinggi sehingga mengurangi minat emiten untuk mencari dana lewat obligasi.

"Jika lewat rights issue perusahaan hanya perlu menawarkan ke pemegang saham existing, meskipun risikonya pendanaan tidak maksimal karena tidak semua saham ditebus," jelasnya kepada Kontan.co.id, Rabu (20/3).

Kornelis menilai, untuk saat ini, penerbitan rights issue lebih menarik untuk dilakukan. "Karena suku bunga masih tinggi, rights issue lebih menarik karena tidak membebani perusahaan secara finansial," imbuhnya.

Sementara, analis Phitraco Sekuritas Valdy Kurniawan berpendapat, meningkatnya pendanaan lewat right issue dan obligasi pada tahun ini mengindikasikan adanya optimisme pasar terhadap perbaikan kinerja emiten.

Hal tersebut, ujar Valdy, seiring dengan outlook ekonomi indonesia relatif lebih positif di tahun ini. "Hal ini berdampak pada confidence investor untuk merealisasikan hak rights-nya," ujar Valdy kepada Kontan.co.id, Rabu (20/3).

Mengenai jenis pendanaan yang lebih menarik untuk dilakukan emiten saat ini, Valdy berpendapat, pemilihan pendanaan akan disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan keuangan perusahaan. "Kondisi finansial terkini juga menjadi pertimbangan," tambahnya.

Valdy bilang, tren pendanaan pasar modal ke depan akan mengarah ke penerbitan surat utang dan rights issue.

"Kalau secara historis, surat utang relatif akan lebih banyak. Terlebih tingkat sukubunga acuan diperkirakan lebih stabil tahun ini. Namun demikian, potensi penerbitan rights juga cukup besar, mengingat outlook ekonomi yang lebih baik di tahun 2019 ini. Mungkin penerbitan rights akan meningkat nanti di semester II-2019, atau setelah pelaksanaan Pemilu serentak 2019," jelasnya.

Sementara, Kornelis mengatakan, kemungkinan tren pendanaannya akan lebih banyak rights issue terlebih dahulu. Disusul penerbitan obligasi jika suku bunga turun.

"Hal ini melihat pendapat Fitch baru-baru ini yang memperkirakan akan ada penurunan suku bunga di tahun ini untuk menjaga inflasi terkait pemilu," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×