Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Terlepas dari rencana ekspansi bisnis tahun ini, PT NFC Indonesia Tbk tertantang menjadi lini bisnis terdepan dari kompetitor. Berbagai strategi dilakukan emiten berkode saham NFCX ini untuk memperoleh kinerja yang moncer.
Chairman NFCX Jahja Suryandy mengaku kompetitor di lini bisnis teknologi akan selalu muncul. Oleh sebab itu, NFCX selalu menyiapkan amunisi bahkan tidak menutup kemungkinan untuk berkolaborasi. Ia memastikan bahwa perusahaan digital yang dinaunginya terus berinovasi sehingga selalu berada di lini terdepan.
“Harus terdepan dalam inovasi dan product development. Tentu saja talents yang dibutuhkan ke depan juga berkualitas. Strateginya ada dua, bisnis model harus solid dan keseimbangan antara pertumbuhan dan profitabilitas” imbuh Jahja kepada kontan.co.id Jumat (11/1).
Lewat strategi dan rencana ekspansi yang disiapkan setiap tahun, kinerja kuartal III-2018 lalu ciamik. Pendapatan usaha yang diperoleh NFCX mencapai Rp 706,6 miliar atau naik 1,50% dari kuartal III-2017 sebesar Rp 44,0 miliar.
Sama halnya dengan laba bersih NFCX kuartal III-2018 yang capai Rp 14,4 miliar naik 81,3% dari kuartal III-2017 sebesar Rp 77 juta.
Jahja menambahkan, mengutip dari laporan riset dari Trimegah Sekuritas, NFCX diprediksi meraih pendapatan Rp 2,66 triliun dengan laba bersih 60,5 miliar pada tahun 2019 ini.
"Agar kinerja tahun ini terus naik, NFCX akan menjalin kerjasama dengan beberapa consumer brands internasional dalam rangka ekspansi membesarkan digital clouds ads NFCX," ucap Jahya. Sayang, Jahja tidak menjelaskan lebih rinci soal ini.
Yang jelas, Jahja meyakini bahwa setiap tahun NFCX selalu terbuka mencari peluang berinvestasi atau membentuk anak usaha baru yang relevan. Agar ekspansi dan bisnis terus berkembang tahun ini, NFC Indonesia telah menyiapkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 20 miliar sampai Rp 30 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
