kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,16   -5,20   -0.56%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini sederet upaya Pan Brothers (PBRX) memenuhi kewajiban jangka pendek


Selasa, 16 Maret 2021 / 17:46 WIB
Begini sederet upaya Pan Brothers (PBRX) memenuhi kewajiban jangka pendek
ILUSTRASI. Pekerja tengah menyelesaikan produksi masker dan alat pelindung diri (APD) di Pabrik Tekstil PT Pan Brothers Tbk, Banten, Senin (20/4/2020).


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pan Brothers Tbk (PBRX) meminta perpanjangan penundaan pembayaran utang senilai US$ 138,5 juta yang jatuh tempo pada 12 Februari 2021. Terakhir, manajemen Pan Brothers masih terus bernegosiasi dengan para pemberi pinjaman.

Wakil Direktur Utama Pan Brothers Anne Patricia Sutanto sebelumnya mengatakan, Pan Brothers konsisten meminta perpanjangan tenor dua tahun atas utang sindikasi tersebut. Dengan demikian, tenggat waktu pembayaran utang sindikasi ini akan jatuh pada Januari 2023.

Sekretaris Perusahaan Pan Brothers, Iswar Deni menambahkan, PBRX membutuhkan perpanjangan tersebut agar penerbitan obligasi senilai US$ 350 juta dapat digunakan untuk pelunasan kewajiban jatuh tempo US$ 138,5 juta dan membayar obligasi yang jatuh tempo pada tahun depan.

Sebelumnya PBRX telah mengantongi restu pemegang saham untuk menerbitkan surat utang berdenominasi dolar AS dengan nilai maksimum US$ 350 juta pada RUPSLB Selasa (26/1) silam.

Baca Juga: Pan Brothers (PBRX) tak terpengaruh kenaikan harga minyak mentah

Jika mengintip laporan keuangan PBRX per September 2020, total liabilitas emiten ini tercatat sebesar US$ 362,11 juta. Total kewajiban ini terdiri dari liabilitas jangka panjang senilai US$ 177,14 juta dan liabilitas jangka pendek sebesar US$ 184,96 juta. Nah, bagian liabilitas jangka panjang setelah dikurangi yang jatuh tempo dalam kurun waktu satu tahun berupa obligasi tercatat senilai US$ 170,32 juta.

Sementara itu, posisi kas dan setara kas Pan Brothers senilai US$ 51,57 juta per September 2020. Jumlah ini menyusut sekitar 19% dari kas dan setara kas pada akhir tahun 2019 sebesar US$ 64,44 juta.

Untuk kewajiban yang akan jatuh tempo lainnya, Iswar percaya bahwa PBRX dapat melunasi kewajiban tersebut. “Semua sudah dibujetkan dan direncanakan, jika ada penundaan dua tahun, tentu semua akan selesai sesuai rencana,” kata dia kepada Kontan.co.id, Selasa (16/3).

Baca Juga: Utang jatuh tempo belum terbayar, Pan Brothers minta perpanjangan tenor dua tahun

Sembari memperbaiki profil utang, emiten ini juga terus menggenjot kinerja operasionalnya. Emiten garmen dan tekstil ini membidik pertumbuhan pendapatan sebesar 10% dibanding pendapatan sepanjang tahun 2020.

Beberapa upaya yang dilakukan guna mencapai target pertumbuhan tersebut adalah melanjutkan program otomatisasi dan digitalisasi yang berkelanjutan. Pada tahun lalu PBRX masih mencatatkan penjualan ekspor didorong oleh penjualan alat pelindung diri (APD) dan masker nonmedis.

Beberapa buyer PBRX kembali melakukan produksi di Pan Brothers sehingga diproyeksikan penjualan segmen pakaian akan lebih kuat di 2021 dibandingkan tahun 2020. Sejalan dengan adanya pembeli yang sudah ada menambah order dan beberapa buyer baru, PBRX akan menambah kapasitas produksi.

Pan Brothers akan menambah kapasitas baik di induk dan anak perusahaan. Emiten ini akan mengerek kapasitas dari 117 juta potong garmen per tahun pada 2019 menjadi 130 juta potong garmen per tahun di 2021. “Capex dibujetkan sekitar US$ 10 juta, untuk otomatisasi, digitalisasi dan penambahan mesin tertentu untuk order-order baru,” pungkas Iswar.

Baca Juga: Emiten berorientasi ekspor catatkan perbaikan penjualan ke AS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×