kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Jatim (BJTM) targetkan penyaluran kredit tumbuh 14%, simak rekomendasi analis


Kamis, 05 Maret 2020 / 20:25 WIB
Bank Jatim (BJTM) targetkan penyaluran kredit tumbuh 14%, simak rekomendasi analis
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi di Bank Jatim Thamrin City Jakarta, Jumat (20/7). Laporan keuangan Semester I tahun buku 2018, aset Bank Jatim tumbuh 15,63% atau sebesar Rp 59,54 triliun dan laba bersih tercatat Rp 758,28 miliar atau tumbuh 5,01% Year on Year


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah mencatatkan kinerja mentereng sepanjang tahun lalu, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) pada tahun ini mematok kinerja yang lebih baik lagi. BJTM sepanjang 2019 berhasil mencatatkan kinerja positif dengan mengantongi laba bersih yang mencapai Rp 1,38 triliun.

Laba tersebut tumbuh 9,22% secara year on year (yoy) di mana BJTM mengantongi laba bersih Rp 1,26 triliun. Padahal pada tahun 2019, kinerja Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) 3 tercatat kurang baik. Berdasarkan data Statistik Perbankan Indonesia Otoritas Jasa Keuangan (OJK) laba bank buku 3 turun 10,04% pada tahun sebelumnya.

Dengan tren kinerja mentereng, BJTM pada tahun ini menargetkan penyaluran kredit dipatok naik 14% secara yoy. Pada tahun lalu sendiri, kredit BJTM berhasil tumbuh 13,16% secara yoy dengan nilai menembus Rp 38,35 triliun. Catatan tersebut merupakan yang tertinggi dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Juga: Awal tahun, kredit multiguna tumbuh moncer

Namun analis RHB Sekuritas Ghibran Al Imran menyebut target yang dipatok oleh BJTM diperkirakan akan sulit tercapai pada tahun ini meskipun BJTM memiliki prospek yang bagus pada tahun ini.

“Memang proyek pembangunan di Jawa Timur akan mendorong kinerja BJTM. Tapi jika mematok penyaluran kredit 14% mungkin saja tidak tercapai, tapi yang jelas penyaluran kredit masih optimistis bisa tumbuh dua digit,” ujar Ghibran kepada Kontan.co.id, Kamis (5/3).

Ghibran menyebut, alasan yang membuat BJTM sulit menyentuh level 14% adalah mundurnya jadwal kredit usaha rakyat (KUR). Semula KUR ditargetkan akan mulai pada awal tahun 2020, namun kini ditunda hingga pertengahan tahun 2020, bahkan hingga awal 2021.

Baca Juga: Bank nikmati kelonggaran GWM valas

“Memang dari segi asset quality, BJTM sudah memenuhi persyaratan, tapi dengan mundurnya jadwal KUR, kami menurunkan proyeksi loan growth BJTM menjadi 12% secara yoy,” tambah Ghibran.




TERBARU

[X]
×