Reporter: Dimas Andi | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah terkoreksinya pasar saham dan obligasi beberapa waktu terakhir, kinerja rata-rata reksadana pasar uang masih tergolong stabil. Salah satu produk reksadana pasar uang yang memiliki kinerja ciamik adalah Avrist Ada Kas Mutiara.
Reksadana besutan PT Avrist Asset Management ini mampu mencatatkan imbal hasil sebesar 1,06% secara year to date hingga akhir Februari 2018. Khusus bulan Februari, reksadana ini memperoleh imbal hasil sebesar 0,54%. Hasil ini membuat reksadana tersebut masuk dalam 10 besar reksadana pasar uang terbaik yang terdapat di Infovesta Utama, baik secara year to date ataupun month on month.
Head of Investment Avrist Asset Management Farash Farich mengatakan, untuk meningkatkan kinerja reksadana Avrist Ada Kas Mutiara, pihaknya melakukan diversifikasi secara terukur ke berbagai bank. Hal ini untuk memastikan terjaganya tingkat likuiditas bagi investor reksadana tersebut. “Likuiditas yang cukup akan membantu peningkatan kinerja dari reksadana pasar uang ini,” ujarnya.
Lanjut Farash, kombinasi tenor efek pasar uang yang dipilih juga akan mendongkrak kinerja reksadana yang diluncurkan pada 12 April 2017 tersebut.
Berdasarkan Fund Fact Sheet bulan Februari, porsi reksadana Avrist Ada Kas Mutiara 100% dialokasikan dalam efek pasar uang. Adapun lima besar efek pasar uang yang dikoleksi reksadana tersebut adalah Bank Mega, Bank Victoria, Bank Bukopin, Bank CTBC Indonesia, dan Bank Capital Indonesia.
Farash menyebut, pihaknya menetapkan kebijakan bahwa deposito yang berasal dari bank umum ataupun bank pembangunan daerah menjadi pilihan untuk aset portofolio reksadana Avrist Ada Kas Mutiara. Sementara, tenor deposito berkisar 1-3 bulan.
Kinerja perbankan juga menjadi pertimbangan Avrist Asset Management sebelum menentukan aset portofolio reksadana Avrist Ada Kas Mutiara. “Kami memperhatikan faktor non performing loan (NPL) dan capital adequacy ratio (CAR),” papar Farash.
Hingga akhir tahun nanti, reksadana Avrist Ada Kas Mutiara ditargetkan mampu memperoleh imbal hasil sekitar 5%-5,2%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
