kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Anggaran belanja modal emiten properti cenderung turun di tahun ini


Minggu, 05 Januari 2020 / 11:35 WIB
Anggaran belanja modal emiten properti cenderung turun di tahun ini


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa emiten properti terlihat menurunkan anggaran belanja modal alias capital expenditure (capex) tahun ini. Sebut saja, PT Sentul City Tbk (BKSL) yang hanya menganggarkan Rp 250 miliar hingga Rp 300 miliar tahun ini. Padahal tahun lalu, BKSL menganggarkan Rp 500 miliar.

Head of Corporate Communications BKSL Alfian Mujani mengatakan, Sentul City akan menggunakan capex yang lebih kecil ini untuk melanjutkan menyelesaikan beberapa proyek seperti AEON Mall dan apartemen di sekitarnya, serta membangun dua kluster baru. “Mall sudah handover, sedang finishing. Apartemennya mungkin posisinya sekitar 70%,” jelas Alfian kepada Kontan.co.id, Jumat (3/1).

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), BKSL tengah mengembangkan Centerra Superblok. Proyek ini telah dimulai sekitar tahun 2017-2018, dan masih terus berlanjut hingga kini. Seperti yang disebut Alfian, salah satu anggaran capex akan digunakan untuk membangun AEON Mall Sentul City yang pada September 2019 status konstruksi sudah 95%. Kemudian, BKSL juga menggarap Saffron dan Opus Park yang masung-masing ditargetkan bisa handover pada kuartal II-2020 dan kuartal I-2020.

Baca Juga: Sentul City (BKSL) siapkan capex Rp 205 miliar untuk kembangkan landed house di 2020

Lebih lanjut, strategi tersebut juga sejalan dengan pandangan BKSL soal kondisi pasar 2020. Alfian mengatakan perusahaan optimistis pasar akan pulih seiring dengan adanya penurunan suku bunga dan pelonggaran down payment (DP).

“Itu hanya beberapa indikator positif. Pertanyaan besarnya bagaimana ekonomi keseluruhan? Apakah bisa pulih? Kalau sektor riil bergerak positif dan ritel bergerak maka daya beli akan membaik,” ujar Alfian.

Baca Juga: Lewat Adhi Commuter Properti, Adhi Karya kembangkan lahan sekitar transportasi massal

PT Ciputra Development Tbk (CTRA) juga hanya menganggarkan capex Rp 1,5 triliun tahun ini. Padahal di 2019, CTRA menganggarkan capex Rp 2,5 triliun. Berdasarkan catatan Kontan.co.id, dana ini akan digunakan untuk membangun proyek pusat belanja di Tangerang dan Surabaya sebesar Rp 500 miliar, kemudian sisanya untuk mengakuisisi landbank di Pulau Jawa.

“Capex sekitar Rp 1,5 triliun, sebagian besar buat bangun mall yang sekarang under construction,” ujar Direktur CTRA Tulus Santoso.

Manajemen tak berkomentar soal anggaran capex yang lebih kecil. CTRA hanya menjelaskan bahwa anggaran tersebut akan digunakan untuk membiayai strategi perusahaan tahun ini yang mirip dengan strategi 2019. Ciputra Development menyasar perumahan berlokasi di Jabodetabek, Surabaya, Makassar dan Medan. Adapun dari segi harga, mereka fokus meluncurkan produk di bawah Rp 2 miliar.

Baca Juga: Ciputra Grup tawarkan perkantoran untuk perusahaan start up

Sedangkan PT PP Properti Tbk (PPRO) menganggarkan capex lebih tinggi ketimbang . Di tahun ini, PPRO menganggarkan capex Rp 1 triliun atau naik 10% dibanding tahun lalu. Direktur Keuangan PPRO Indaryanto mengatakan kenaikan tersebut lebih karena pergeseran waktu realisasi. “Penggunaannya sekitar 40% untuk pengadaan lahan, 18% investasi di anak perusahaan dan 42% untuk pembangunan mall dan hotel,” jelas Indaryanto.

Soal pendanaan, PPRO akan menggunakan sumber dana dari penerbitan obligasi atau medium term notes (MTN).

Baca Juga: Kuartal I 2020, PP Properti (PPRO) akan menerbitakan obligasi senilai Rp 1,2 triliun

Nada positif justru muncul dari PT Pakuwon Jati Tbk (PWON). Perusahaan ini menyiapkan capex Rp 2,2 triliun, lebih besar bila dibandingkan tahun lalu yang hanya Rp 1,89 triliun.  Berdasarkan catatan Kontan.co.id, langkah ini diambil sejalan dengan katalis positif di sektor properti seperti suku bunga rendah hingga pelonggaran DP.

Dari anggaran tersebut, Pakuwon akan menggunakan Rp 800 miliar untuk membeli lahan baru di Bekasi. PWON juga masih akan melanjutkan proyek lanjutan Pakuwon Mall Surabaya, EastCoat Mansion, serta proyek di Kota Kasablanka, Jakarta.

Baca Juga: Kinerja Pakuwon Jati (PWON) sepanjang 2019 andalkan recurring income

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×