kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Analis: Saham pembangkit untuk jangka panjang


Senin, 10 April 2017 / 22:18 WIB
Analis: Saham pembangkit untuk jangka panjang


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. PT Terregra Asia Energy bakal menambah daftar emiten yang bergerak pada bisnis pembangkit listrik atau power plant setelah PT Cikarang Listrindro Tbk (POWR).

Jika dilihat dari sektornya, sektor power plant cukup menarik mengingat pemerintah terus mengejar pengadaan listrik hingga ke pelosok. Menariknya prospek di sektor itu terlihat dari sejumlah perusahaan terutama batubara yang secara perlahan melakukan diversifikasi bisnis ke sektor pembangkit.

Namun, prospek itu dibatasi oleh kondisi pergerakan sahamnya. Untuk sedikit gambaran, saham POWR bisa jadi pembanding.

"Pergerakan saham POWR tidak sepi, tapi tidak ramai juga," kata analis Binaartha Sekuritsa Reza Priyambada, Senin (10/4).

Harga saham POWR rata-rata bergerak pada level Rp 1.289 per saham selama 50 hari terakhir. Sementara, pada perdagangan kemarin, saham POWR ditutup menguat 1,18% ke level Rp 1.290 per saham.

Sepinya sentimen di sektor itu yang menurut Reza pergerakan saham di sektor ini tak begitu ramai. Makanya, saham di sektor power plant seperti Terregra kemungkinan akan banyak diserap oleh investor institusi.

Pasalnya, investor institusi memiliki frame investasi jangka panjang. Hal ini juga sejalan dengan kontribusi proyek yang didapat baru bisa dirasakan dalam beberapa waktu kedepan serta kontrak proyek power plant yang umumnya hingga puluhan tahun.

Seperti diketahui, Terregra akan melaksanakan initial public offering (IPO) dengan target perolehan dana antara Rp 120 miliar hingga Rp 198 miliar. Target tersebut berdasarkan rencana perseroan untuk melepas maksimal 600 juta saham atau 21,43% dari total modal disetor dengan rentang harga Rp 200 hingga Rp 330 per saham.

Rentang harga tersebut mencerminkan price earning ratio (PER) antara empat 7,4 kali hingga 12 kali. Mengutip data Reuters, PER sektor yang dijalani Terregra ada di level 13,56 kali.

Sebesar 97% dana hasil IPO akan digunakan untuk memuluskan empat proyek pembangkit listrik tenaga air yang tengah dikerjakan salah satu anak usahanya, Terregra Hydro Power (THP).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×