Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laba PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP) melonjak 116,25% year on year (yoy) pada tahun lalu.
Analis Binaartha Parama Sekuritas M. Nafan Aji menyebutkan, kinerja MBAP terdorong membaiknya kondisi industri pertambangan batubara domestik. Selain itu, meningkatnya stabilitas harga batubara dunia juga turut memoles kinerja perusahaan.
Nafan mencatat, permintaan global terhadap batubara berkalori medium dengan kandungan sulfur rendah masih tinggi. Dengan demikian, potensi ekspor bagi produk batubara MBAP masih ada.
“Jenis batubara tersebut juga merupakan batubara berkualitas tinggi yang dibutuhkan oleh pelaku industri di negara yang menerapkan aturan ketat agar lebih pro lingkungan,” imbuh Nafan, Selasa (6/3).
Belum lagi, saat ini, posisi rupiah cenderung melemah terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Hal ini turut menguntungkan MBAP yang berorientasi pada ekspor komoditas. Sebagai catatan, rupiah pada Selasa (6/3) di kurs referensi (JISDOR) mencapai Rp 13.750 per dollar AS.
Nafan masih melihat sinyal positif kinerja MBAP pada 2018. Pasalnya, sederet ekspansi masih dilakukan perusahaan. Beberapa ekspansi MBAP yang dicatat Nafan antara lain pengembangan fasilitas pelabuhan entitas anak, serta pengembangan pembangkit listrik tenaga biomassa berkapasitas 10 MW di Malinau, Kalimantan Utara.
Lantaran prospek kinerja masih moncer, Nafan merekomendasikan hold saham MBAP. Pasalnya target harga saham di level Rp 3.800 per saham telah tercapai. “Apalagi harganya sudah sempat menyentuh Rp 4.400 per saham,” tutur Nafan.
Selasa (6/3), saham MBAP bertengger di level Rp 3.720 per saham. Nafan mencatat, price to earning ratio (PER) MBAP adalah 4,52 kali. “Masih tergolong murah jika ditinjau secara valuasi,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
