kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Analis: Backdoor listing, wait and see saham CMPP


Kamis, 14 September 2017 / 19:47 WIB
Analis: Backdoor listing, wait and see saham CMPP


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - Indonesia Air Asia (IAA) akan melakukan backdoor listing melalui PT Rimau Multi Putra Pratama Tbk (CMPP). Oleh karenanya, CMPP berharap restu pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang akan dilakukan pada 6 Oktober 2017.

Nantinya, CMPP akan menerbitkan saham baru (rights issue) sebanyak 13,6 miliar saham dengan harga pelaksanaan Rp 250 per saham. Artinya, aksi korporasi ini membidik dana mencapai Rp 3,41 triliun.

CMPP akan langsung mengalokasikan 76% dana rights issue untuk mengambil alih IAA senilai Rp 2,6 triliun. Sedangkan 24% sisanya, dialokasikan untuk modal kerja CMPP dan entitas anak.

Yang perlu dicermati, kinerja IAA masih terpuruk. Hingga Juni 2017 aset IAA sejumlah Rp 2,92 triliun dengan liabilitas Rp 3,04 triliun. Artinya, ekuitas IAA masih minus sebesar Rp 117,22 miliar. Sementara, pendapatannya mencapai Rp 1,92 triliun dengan rugi bersih sebesar Rp 557,88 miliar.

Sebagai informasi, sebulan terakhir setelah kabar tentang aksi korporasi tersebut beredar, saham CMPP langsung melejit. Dalam sebulan, saham CMPP naik hingga 10 kali lipat ke posisi Rp 1.325. Meski demikian, saham CMPP saat ini sedang disuspensi karena peningkatan harga kumulatif yang signifikan.

Analis Binaartha Parama Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, prospek CMPP setelah aksi korporasi ini akan sangat tergantung kepada strategi manajemen ke depan. "Apakah manajemen akan menjadi perpanjangan tangan IAA atau berada di bisnis yang lain," katanya, Kamis (14/9).

Sementara di bisnis penerbangan, Reza melihat, saat ini meski pendapatan terus bertumbuh, namun banyak perusahaan penerbangan yang justru mencatatkan kinerja laba yang tidak terlalu bagus. Contohnya, PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), yang meski mencatatkan kenaikan pendapatan, namun tetap saja merugi pada semester pertama ini.

"Meski minat masyarakat untuk berlibur tinggi, namun harus lihat efisiensi yang harus ditanggung oleh maskapai," kata Reza.

Reza menilai, saham CMPP cukup menarik untuk trading. Meski demikian, untuk investor jangka panjang, Reza menyarankan untuk wait and see terlebih dahulu sebelum membeli saham CMPP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×