kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Alokasikan capex Rp 4 triliun, ini rencana bisnis Bukit Asam (PTBA) di 2020


Rabu, 04 Maret 2020 / 17:37 WIB
Alokasikan capex Rp 4 triliun, ini rencana bisnis Bukit Asam (PTBA) di 2020
ILUSTRASI. Suasana penambangan batubara menggunakan bucket wheel escavator di lokasi penambangan batubara PT. Bukit Asam (PTBA) di Tanjung Enim, Sumatera Selatan (20/5). PTBA menargetkan pembangunan dermaga di Tarahan rampung pada 2012. Dermaga yang memilki pengisia


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 4 triliun untuk tahun ini. Jumlah tersebut lebih rendah dari alokasi capex tahun lalu yang mencapai Rp 6,4 triliun.

Direktur Utama Bukit Asam Arviyan Arifin mengatakan, dana tersebut akan diambil dari internal kas perusahaan. “Kami belum memiliki rencana melakukan rising fund dari pihak eksternal,” terang dia saat Public Expose PTBA di bilangan Kuningan, Rabu (4/3).

Lebih rinci, Direktur Keuangan Bukit Asam Mega Satria menjelaskan, capex ini bakal digunakan oleh emiten pelat merah tersebut untuk keperluan beberapa proyek. Sebanyak Rp 800 miliar akan dialokasikan untuk pengerjaan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Mulut Tambang Sumsel 8.

Baca Juga: Simak rencana operasional Bukit Asam (PTBA) untuk tahun 2020

PLTU yang terletak di Muara Enim tersebut memiliki kapasitas 2x620 megawatt 9MW). Commercial Operation Date (COD) untuk unit I ditargetkan pada tahun 2021 sementara COD Unit II ditargetkan pada 2022 dengan kebutuhan total batubara mencapai 5,4 juta ton per tahun.

Sebanyak Rp 400 miliar akan digunakan PTBA untuk mengembangkan jaringan angkutan batubara termasuk kereta api dan pelabuhan. Sisanya merupakan investasi di anak usaha dan cucu usaha¸ investasi pengembangan, serta investasi rutin.

“Ada di investasi anak usaha sekitar Rp 300 miliar. Ada di SBS (PT Satria Bahana Sarana). Lalu ada juga cucu usaha kami di Bukit Prima Bahari yang bergerak di bidang angkutan kapal sekitar Rp 150 miliar,” ujar Mega ketika ditemui usai Public expose.

Baca Juga: Harga batubara tertekan, laba Bukit Asam (PTBA) turun 19,24% tahun lalu




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×