kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,53   -6,82   -0.73%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Aksi jual warnai seri SUN teraktif periode Maret-April


Rabu, 13 Mei 2020 / 22:25 WIB
Aksi jual warnai seri SUN teraktif periode Maret-April
ILUSTRASI. Ilustrasi surat utang negara; sun; obligasi negara; kantor sekuritas; treasury; tresuri bank; pasar modal -- Aktivitas karyawan Mandiri Sekuritas tengah memantau pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Jakarta, Jumat (1/3/2013). KOMPAS/PRIYOMBODO


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seri tenor panjang menjadi seri yang paling aktif ditransaksikan sepanjang Maret hingga April. Namun, aksi jual lebih banyak mewarnai transaksi tersebut.

Berdasarkan data yang diolah Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) dari daftar 10 seri teraktif, seri FR0080 yang memiliki tenor 15 tahun menjadi seri yang paling sering ditransaksikan. Tercatat, seri tersebut memiliki frekuensi paling tinggi di 6.683 kali (lihat tabel).

Baca Juga: Galang dana, Bank Mandiri kembali terbitkan Euro MTN senilai Rp 7,4 triliun

Sementara, seri FR0082 yang bertenor 10 tahun menjadi seri yang paling banyak secara volume, Rp 162, 67 triliun.

Dari 10 Surat Utang Negara (SUN) teraktif tersebut mayoritas didominasi oleh seri bertenor panjang, kecuali seri FR0081 yang bertenor 5 tahun.

Analis Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) Lili Indarli menjelaskan daftar seri teraktif tersebut mengalami penurunan harga. "Pergerakan harganya cenderung tercatat terkoreksi, dalam artian ramainya transaksi yang dialami seri-seri tersebut lebih didominasi oleh posisi jual," kata Lili, Rabu (13/5).

Mengutip Bloomberg, FR0082 mengalami penurunan harga 6,43% dari awal Maret hingga akhir April. Di periode yang sama harga FR0080 juga menurun 5,15%.

Lili mengatakan sentimen negatif yang membuat investor melakukan aksi jual adalah pandemi Covid-19. Selain itu dampak pandemi ini juga merugikan dengan adanya PSBB yang berdampak pada perlambatan ekonomi global. Sedangkan, pada Maret tekanan juga datang dari indeks saham di bursa Amerika Serikat, Eropa dan regional Asia anjlok.

Baca Juga: Akan dapat dana dari pemerintah, simak rekomendasi saham Garuda Indonesia (GIAA)

Sementara, Lili mengamati kinerja pasar obligasi di April mulai membaik. Sehingga posisi jual lebih banyak terjadi di Maret.

Di April, Lili melihat pasar mulai membaik karena mendapat sentimen positif dari berbagai kebijakan yang pemerintah ambil guna menangani dampak pandemi ke ekonomi nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×