kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Akibat pandemi, Medco Energi (MEDC) masih sulit memproyeksikan harga minyak


Senin, 21 September 2020 / 22:39 WIB
Akibat pandemi, Medco Energi (MEDC) masih sulit memproyeksikan harga minyak
ILUSTRASI. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) menilai harga minyak saat ini masih sulit untuk diprediksi.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) menilai harga minyak saat ini masih sulit untuk diprediksi. Pekan lalu, harga minyak menguat akibat badai yang melanda Amerika Serikat (AS) ditambah dengan penegasan kesepakatan pemangkasan OPEC+. Tapi, Senin (21/9) pukul 22.35 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober 2020 di Nymex turun 5,3% ke US$ 38,93 per barel.

Direktur Utama  Medco Energi Hilmi Panigoro mengatakan, harga minyak sulit diproyeksi ini karena sangat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, termasuk akibat dari pandemi Covid-19. Ditambah, perbaikan fundamental pasar yang dinilai belum akan terjadi dalam waktu dekat ini.

Menyikapi dinamika harga minyak yang terjadi saat ini, Medco Energi lebih berfokus untuk secara proaktif mengkaji pengeluaran, melakukan penangguhan dan penghematan di berbagai bidang. “Selain itu, kami terus berupaya untuk tetap menjadi cost leader di industri hulu migas,” ujar Hilmi kepada Kontan.co.id, Senin (21/9).

Meski demikian, MEDC masih mempertahankan target produksi untuk tahun 2020. Emiten minyak ini menargetkan produksi pada kisaran 100-105 milion barrel oil of equivalent per day (MBOEPD), dengan komposisi 40% minyak dan 60% gas.

Baca Juga: Harga minyak mulai bergeliat, bagaimana prospek emiten migas?

Harga minyak, lanjut Hilmi, akan mengikuti harga komoditas sedangkan harga gas akan tetap mengikuti perjanjian jual beli gas yang sudah ada. Adapun biaya produksi migas tahun ini ditetapkan di bawah US$ 10 per barrel oil of equivalent (BOE) dan total belanja modal alias capital expenditure (capex) di bawah US$ 240 juta.

MEDC belum merilis kinerja keuangan untuk periode semester I-2020. Namun, per kuartal pertama 2020, Medco Energi membukukan pendapatan US$ 289,57 juta, meningkat 1,99% secara tahunan. Meski demikian, MEDC masih membukukan kerugian bersih US$ 19,97 juta, yang berbanding terbalik dari periode yang sama tahun sebelumnya yakni masih mencatatkan laba bersih hingga US$ 28,05 juta .

Pada perdagangan hari ini, saham MEDC ditutup melemah 6,51% ke level Rp 402 per saham.

Baca Juga: Harga minyak acuan berbalik melemah setelah Libya kembali produksi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×