kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Adi Sarana Armada (ASSA) akan tambah 6.500 unit kendaraan sampai tutup tahun


Selasa, 12 November 2019 / 16:33 WIB
Adi Sarana Armada (ASSA) akan tambah 6.500 unit kendaraan sampai tutup tahun
ILUSTRASI. Call center assa rent di Jakarta. PT Adi Sarana Armada Tbk berencana menambah sebanyak 6.500 unit kendaraan pada tahun 2019 ini. KONTAN/Muradi/2014/07/10


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adi Sarana Armada Tbk berencana menambah sebanyak 6.500 unit kendaraan pada tahun ini. Direktur Adi Sarana Armada Hindra Tanujaya mengatakan target penambahan armada pada tahun ini bakal tercapai.

Dari catatan Kontan, sampai Oktober 2019 emiten berkode saham ASSA ini sudah dapat menambah sejumlah 6.000 unit. Penambahan armada baru ini dilakukan untuk memperkuat pertumbuhan bisnis perusahaan.

Baca Juga: Kuartal III-2019, pendapatan Blue Bird (BIRD) turun tipis jadi Rp 2,96 triliun

Pembelian armada baru ini akan menambah total armada ASSA hingga 25.500 unit hingga tutup tahun ini. Sebelumnya manajemen mengaku tingkat okupansi armada ASSA sudah mencapai 100%.

Selain memperkuat bisnis melalui penambahan armada, ASSA pun berupaya untuk mempercepat pengembangan bisnis baru. Diversifikasi bisnis ini akan menjadi fokus perusahaan pada penghujung tahun ini dan tahun depan.

“Kami akan mempercepat pengembangan bisnis baru, ada rencana membuat bisnis baru lagi yang masih ada value change-nya dengan bisnis yang ada,” katanya pada Kontan, Selasa (12/11).

ASSA juga tengah mengembangkan bisnis lelang, serta melakukan investasi untuk segmen bisnis digital. Teranyar, ASSA memiliki situs jual beli mobil secara daring yakni Caroline-id.com.

Baca Juga: Raih kenaikan peringkat dari S&P dan Moody's, POWR belum berencana terbitkan obligasi

Sampai kuartal III tahun ini ASSA mencatatkan pertumbuhan pendapatan 21,42% yoy menjadi Rp 1,7 triliun di kuartal ketiga tahun ini, padahal pada periode yang sama tahun sebelumnya tercatat Rp 1,4 triliun.

Sementara laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk tercatat sebesar Rp 86 miliar, nilai ini turun dari laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya Rp 106 miliar.

Ia memproyeksi hingga tutup tahun ini laba bersih perusahaan akan lebih kecil ketimbang tahun lalu, namun dari sisi pendapatan ASSA membidik pertumbuhan 20% sepanjang 2019. “Ini karena perusahaan perlu biaya untuk setup bisnis baru, tapi dari sisi revenue akan naik kurang lebih 20%,” tambahnya.

Guna meningkatkan kinerja, sambungnya, ASSA bakal terus mengoptimalkan operasional dan juga melanjutkan efisiensi.

Baca Juga: Laba tumbuh tapi pendapatan tertekan, ini penjelasan manajemen Wijaya Karya (WIKA)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×