kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Adhi Karya (ADHI) mengantongi kontrak baru Rp 24,8 triliun tahun lalu


Rabu, 09 Januari 2019 / 09:03 WIB
Adhi Karya (ADHI) mengantongi kontrak baru Rp 24,8 triliun tahun lalu


Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) berhasil melampaui target perolehan kontrak baru di 2018. Tahun lalu, ADHI menargetkan pencapaian kontrak baru senilai Rp 23,3 triliun.

Target tersebut akhirnya sukses dicapai bahkan dilampaui oleh perusahaan konstruksi tersebut. Sekretaris Perusahaan ADHI Ki Syahgolang Permata menjelaskan bahwa sepanjang tahun 2018, ADHI berhasil mencatat perolehan kontrak baru sebesar Rp 24,8 triliun.

"Ini perhitungan di luar pajak. Jumlah ini lebih besar dibandingkan target yang ditetapkan perusahaan di awal tahun lalu yakni sebesar Rp 23,3 triliun," terangnya kepada kontan.co.id, Selasa (8/1).

Untuk tahun 2019, Syahgolang mengungkapkan bahwa pihaknya menargetkan pertumbuhan perolehan kontrak baru yang cenderung konservatif yaitu sekitar 5%. "Hal ini dipengaruhi oleh kondisi politik yang belum dapat diprediksi menjelang pemilu 2019," tambahnya. Bila dihitung, maka target perolehan kontrak baru di tahun ini sebesar Rp 26,04 triliun.

Lebih lanjut ia menuturkan bahwa fokus investasi ADHI di tahun 2019 masih berada di proyek jalan tol, air, dan properti. "Namun demikian perusahaan juga akan mengkaji potensi investasi di sektor lain, seperti bandar udara," lanjut dia.

Syahgolang juga bilang, di awal tahun ini ADHI bersama konsorsium telah melengkapi dokumen prakarsa kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia (KemenPUPR RI) untuk pekerjan Tol Solo-Jogja-Kulonprogo. "Harapannya Bina Marga, KemenPUPR dapat segera mengajukan usulan Penetapan lokasi kepada pemerintah daerah terkait. Dan diharapkan lelang dapat dilaksanakan oleh Badan Pengatur Jalan Tol pada tahun ini," imbuhnya.

Namun sayangnya ia masih enggan membeberkan soal belanja modal alias capital expenditure (capex) di tahun ini lantaran masih dalam proses perhitungan. "Nilai dan alokasi penggunaan capex masih dalam proses penyusunan RKAP 2019," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×