kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada wabah corona, kepemilikan investor asing atas efek di Indonesia berkurang


Selasa, 14 April 2020 / 20:49 WIB
Ada wabah corona, kepemilikan investor asing atas efek di Indonesia berkurang
ILUSTRASI. Gara-gara wabah corona, kepemilikan investor asing atas efek di Indonesia semakin berkurang.


Reporter: Kenia Intan | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepemilikan investor asing di efek semakin menipis. Dalam data yang diunggah Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perbandingan porsi kepemilikan efek oleh investor asing dengan investor lokal pun berubah.

Asal tahu saja, sampai dengan 3 April 2020, komposisi kepemilikan investor asing dalam efek dalam mata uang rupiah mencapai Rp 1.453,38 triliun atau setara 41,59% dari total kepemilikan efek. Sementara 58,41% sisanya atau setara Rp 2.040,81 triliun dimililiki oleh investor lokal.

Sebagai perbandingan, data per 27 Desember 2019 menunjukan porsi investor asing masih 44,38% atau senilai Rp 1.985,68 triliun. Sementara porsi investor lokal sebesar 55,62% atau setara Rp 2.488,95 triliun.

Baca Juga: IHSG menguat 1,79% disulut keputusan suku bunga Bank Indonesia

Dengan kata lain, sepanjang tahun 2020 kepemilikan asing di efek dalam mata uang rupiah menurun hingga 26,81% atau Rp 532,3 triliun. Penurunan ini turut mempengaruhi kue kepemilikan investor asing di efek dalam mata uang rupiah yang menyusut.

Penurunan kepemilikan asing di efek dalam mata uang rupiah dipicu oleh penurunan pada efek saham dan waran. Kepemilikan asing di efek saham menurun 27,32% menjadi Rp 1.412,79 triliun. Sementara kepemilikan asing di waran menurun lebih dalam, 58,73% menjadi Rp 491,06 miliar saja.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, kepemilikan investor asing yang berkurang dipicu pandemi corona (Covid-19). Tekanan dari pandemi ini yang membuat instrumen ekuitas atau saham menjadi terekoreksi.

Sekedar informasi, sepanjang tahun 2020 ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah terkoreksi hingga 25,29%. Adapun investor asing sudah melakukan aksi jual bersih (net sell) hingga Rp 426,99 miliar

Menurut Nafan, asing akan kembali masuk ke pasar efek Indonesia setelah kondisi kembali pulih yang ditandai dengan kasus Covid-19 berkurang.

"Saat ini mereka sedang fokus terhadap instrumen dolar AS maupun emas," ujarnya.

Baca Juga: Ini 10 saham net buy terbesar investor asing, Selasa (14/4)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×