kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada penundaan LRT dan kereta cepat, Analis: Tak berefek pada kinerja ADHI dan WIKA


Rabu, 21 November 2018 / 21:58 WIB
Ada penundaan LRT dan kereta cepat, Analis: Tak berefek pada kinerja ADHI dan WIKA
ILUSTRASI. Proyek infrastruktur di Jalan Tol Jakarta-Cikampek


Reporter: Auriga Agustina | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian perhubungan menghentikan sementara proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dan proyek LRT Jabodebek di ruas tol Jakarta-Cikampek KM 11. Langkah tersebut dilakukan untuk mengurangi kemacetan yang terjadi di Tol Jakarta-Cikampek.

Sekretaris perusahaan PT Adhi Karya Tbk Ki Syahgolang mengatakan, pihaknya masih berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Jasa Marga. Dia mengatakan saat ini pekerjaan LRT sudah berada di luar jalan tol. 

Per Oktober 2018 pengerjaan proyek LRT sudah mencapai 48%. "Ruasnya pada tahap 1 mencakup lintas layanan Cawang-Cibubur, Cawang-Bekasi, Cawang-Dukuh atas," katanya kepada Kontan.co.id, Rabu (20/11). 

Dia menambahkan saat ini, belum ada dampak penghentian proyek LRT tersebut pada kinerja keuangan.

Sementara itu, Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) Tumiyana mengatakan langkah penghentian sementara proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sebenarnya hanya rekayasa managemen lalu lintas, sehingga kereta cepat tidak terganggu progress pengerjaannya. Dengan demikian dampaknya tidak ada untuk kinerja perusahaan.

Chief financial Officer WIKA Steve Kosasih menyatakan mayoritas proyek kereta cepat WIKA di luar kota Jakarta, bukan di area pengehentian sementara kereta cepat.

Kepala Riset Koneksi Kapital Indonesia Alfred Nainggolan juga bilang, pengehntian sementara proyek LRT dan kereta cepat, tidak akan mempengaruhi proyeksi keuangan emiten plat merah tersebut ke depan.

"Total proyek LRT sekitar 46 km, yang dihentikan hanya 7 km, jadi bisa dilakukan resources untuk di area lainnya bisa dialihkan ke proyek depan atau proyek belakangnya," ujarnya.

Sementara itu pada perdagangan hari ini saham ADHI terkoreksi 2,14% menjadi Rp 1.375, menurut Alfred ini hanya aksi profit taking dan sentimen sesaat saja pasalnya informasi yang dikabarkan oleh media massa hanya sepenggal saja yakni pemerintah menunda proyek LRT padahal sebenarnya hanya di area 7 km itu saja. 
Sementara itu pada perdagangan hari ini, Rabu (21/11) saham Wika melah mengalami kenaikan 1,18% menjadi Rp 1.290.

Dengan demikian Alfred masih merekomendasikan buy WIKA dengan target harga Rp 1.680 harga wajar hingga akhir tahun.

Sejalan dengan Alfred Analis Senior Csa Reasearch Institute Reza Priyambada mengatakan, bahwa pengehentian sementara LRT dan kereta cepat tidak akan membuat kinerja anjlok. 

Alasan tersebut dilontarkannya sebab, emiten yang menjalan proyek tersebut dapat pembayaran atas pengerjaan tiap ruas, maka seharusnya pembayaran diluar Jakarta - Cikampek dan Bogor masih bisa terbayarkan, kecuali jika proyek tersebut dibatalkan semua.

Menurut Reza terkoreksinya saham ADHI hari ini, hanya karena aksi profit taking, sebab saham-saham ini baru mengalami perbaikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×