kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada pandemi, DPS Manulife Investment Management sarankan dua instrumen syariah ini


Senin, 14 September 2020 / 20:34 WIB
Ada pandemi, DPS Manulife Investment Management sarankan dua instrumen syariah ini
ILUSTRASI. Ilustrasi reksadana Manulife


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sudah lebih dari enam bulan pandemi Covid-19 melanda, terhitung sejak kasus konfirmasi positif pertama di Indonesia. Pandemi membuat sebagian orang semakin konsumtif dan memuaskan keinginannya dengan berbelanja online, namun merasa takut untuk menyimpan uangnya di produk investasi. 

Padahal, keahlian dalam mengelola keuangan termasuk investasi menjadi  hal yang sangat penting di tengah kondisi seperti saat ini.

Adiwarman Azwar Karim, Ketua Dewan Pengawas Syariah (DPS) Manulife Investment Management mengatakan dalam keterangan tertulis, Senin (14/9), di masa pandemi seharusnya masyarakat bisa menjadi lebih bijak dalam memahami dan merencanakan kehidupan, termasuk bijak dalam mengelola keuangan. 

Adiwarman mengatakan saat ini tersedia beragam alternatif untuk menyimpan uang. Selain tabungan, deposito, dan emas, juga ada wadah investasi seperti saham, obligasi, dan reksadana.

Baca Juga: Reksadana Saham Syariah Offshore Masih Tertekan, Tapi Minat Investasi Mulai Tumbuh

"Kita harus cermat dalam memilih tempat penyimpanan yang terbaik," kata Adiwarman.  

Salah satu alternatif investasi yang bisa dimanfaatkan adalah reksadana. Menurut Adiwarman reksadana mudah dijangkau. Selain reksadana konvensional, industri reksadana juga memiliki jenis reksadana syariah yang dikelola sesuai dengan ketentuan dan prinsip syariah Islam dalam bentuk akad antara investor dan pemegang unit penyertaan dengan manajer investasi. 

Nanda Meiliza Puspita, Anggota DPS Manulife Investment Management mengatakan di masa pandemi yang memunculkan ketidakpastian dalam jangka pendek, maka investor bisa memilih reksadana pasar uang syariah dan reksadana obligasi syariah. 

Adiwarman menambahkan dalam berinvestasi investor harus sabar dan bijak. Jangan sampai tergiur dengan tawaran keuntungan yang fantastis yang justru bisa membawa investor terperosok dalam investasi bodong. 

Selanjutnya: Indeks Obligasi Sentuh Rekor Tertinggi Sepanjang Masa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×