kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

ABM Investama optimistis target produksi batubara 10 juta ton tercapai


Kamis, 27 September 2018 / 11:09 WIB
ABM Investama optimistis target produksi batubara 10 juta ton tercapai
ILUSTRASI. Area Tambang Batubara ABM Investama di Kalsel


Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - BANJARMASIN. PT ABM Investama Tbk (ABMM) optimistis target produksi batubara sebesar 10 juta metrik ton di tahun ini tercapai. Hal ini didukung oleh sistem pelayanan produksi batubara dari hulu sampai hilir yang dimiliki perusahaan atau end to end service serta tren kenaikan harga batubara dunia.

Direktur Keuangan ABMM, Adrian Erlangga mengatakan, saat ini ABMM memiliki dua tambang batubara. Pertama di kawasan Kalimantan Selatan yang dikelola oleh PT Tunas Inti Abadi sedangkan kedua di kawasan Aceh yang dikelola oleh PT Mifa Bersaudara. Kedua perusahaan ini berada di bawah naungan PT Reswara Minergi Hartama selaku anak usaha ABMM.

Hingga bulan ini, realisasi tambang batubara di Kalsel telah mencapai kisaran 3,5 juta metrik ton. Sementara itu, walau tak menyebut secara rinci, Adrian bilang tambang batubara ABMM di Aceh juga telah mencapai kisaran yang serupa dengan tambang di Kalsel.

Adapun hingga akhir tahun, ABMM ditargetkan dapat memproduksi batubara sebanyak 10 metrik juta ton. Sekitar 4,7 juta-4,9 juta metrik ton di antaranya berasal dari tambang di kawasan Kalsel sedangkan sisanya dari tambang yang berada di Aceh.

Menurut Adrian, target tersebut sangat mungkin tercapai mengingat ABMM memiliki berbagai anak usaha yang saling terintegrasi dalam proses produksi batubara dari awal penambangan hingga distribusi dan penjualan. "Kami tidak hanya punya tambangnya, tapi juga punya kontraktor dan saluran distribusinya," ujar dia, Rabu (26/9).

Selain itu, cadangan batubara ABMM juga masih tergolong banyak, terutama untuk tambang yang terletak di Aceh. Tambang tersebut saat ini memiliki cadangan batubara sebesar 250 juta metrik ton. Maka dari itu, di tahun 2019 mendatang Adrian sudah memasang target bahwa produksi batubara ABMM bakal kembali meningkat di kisaran 13 juta-14 juta metrik ton. "Kontribusi tambang di Aceh yang dikelola PT Mifa Bersaudara akan semakin besar," papar dia.

Ia juga yakin, seluruh hasil produksi batubara ABMM akan terserap oleh pasar, baik dari dalam maupun luar negeri. Asal tahu saja, pangsa pasar ABMM untuk ekspor meliputi China, India, Vietnam, Filipina, hingga Thailand.

Karena kebutuhan pasar ekspor terhadap batubara masih sangat besar, hal itu menjadi pemicu bagi ABMM untuk terus meningkatkan produksinya. Terlebih lagi, saat ini harga batubara dunia sedang mengalami tren kenaikan sehingga potensi keuntungan yang diperoleh juga makin besar.

ABMM pun percaya mampu menjaga margin keuntungannya ketika memproduksi batubara. Hal ini didorong oleh lokasi tambang yang tidak jauh dari area pelabuhan. Alhasil, biaya produksi dan distribusi bisa lebih efisien. "Infrastruktur yang memadai dan terjangkau juga bisa mengimbangi kalau kalori batubaranya tidak terlalu besar," ujar Dadik Kiswanto, Direktur PT Tunas Inti Abadi selaku pengelola tambang batubara ABMM di Kalsel.

Dadik pun bilang, batubara ABMM di Kalsel memiliki kandungan kalori sekitar 4.200 kcal/kg. Sedangkan batubara yang ditambang di Aceh kandungan kalorinya disebut lebih rendah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×