kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,72   4,08   0.44%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

2018, sektor komoditas berpotensi menguat


Jumat, 29 Desember 2017 / 16:46 WIB
2018, sektor komoditas berpotensi menguat


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun 2017, beberapa sektor saham mencatatkan kinerja yang ciamik. Tiga besar diantaranya ada sektor keuangan dengan pertumbuhan 40,19% year to date (ytd), industri dasar dan kimia tumbuh 26,86% ytd, dan consumers goods tumbuh 21,98% ytd.

Pertumbuhan ketiga sektor tersebut, bahkan mampu tumbuh di atas rata-rata Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tumbuh 19,99%. Lantas siapa saja yang akan melanjutkan pertumbuhan tahun depan?

Nico Omer Jonckheere, Vice President Research and Analyst Valbury Sekuritas Indonesia menyatakan, saham sektor komoditas layak untuk dicermati. Pasalnya ada beberapa hal yang membuat sektor ini diprediksi akan menguat. "Sektor yang paling menjanjikan ke depan adalah komoditas. Karena dollar akan menjadi makin lemah dan itu bagus buat komoditas," kata Nico di BEI, Kamis (28/12).

Pemerintah China juga sedang menggenjot proyek infrastruktur secara masif. Hal ini bisa membuat kebutuhan komoditas menjadi semakin besar. Di Amerika Serikat, ada kemungkinan Donald Trump akan melanjutkan pembangunan infrastruktur. "Kalau itu mau serius dibangun, maka akan banyak butuh komoditas," ujar Nico.

Ada beberapa saham komoditas yang menarik untuk dicermati. Antara lain seperti tembaga, nikel, emas, dan juga agrikultur. Saham pilihannya diantaranya seperti MDKA, PSAB, INCO, ANTM, LSIP, AALI, SIMP, dan beberapa emiten CPO lainnya. "Komoditas untuk lima tahun ke depan bisa menjadi primadona," imbuh Nico.

Dia memprediksi, IHSG bisa menjadi bursa yang terbaik di dunia. Untuk tahun depan, Nico memprediksi IHSG berpotensi menembus 6.750. Dia melihat, tidak banyak pertumbuhan yang besar pada 2018. "Tahun depan agak skeptis karena valuasi sudah cukup mahal. Asing juga sudah banyak meninggalkan bursa. Pada kuartal ketiga, record net selling," imbuh Nico.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×