Reporter: Hasyim Ashari | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) merevisi naik sejumlah target kinerja tahun 2017. Revisi ini sejalan dengan realisasi pendapatan perseroan tahun lalu yang mencapai Rp 12,2 triliun, atau melesat 54% dari target awal senilai Rp 7,9 triliun.
Dengan kinerja ciamik tahun lalu, emiten yang bergerak di bisnis manufaktur beton precast dan readymix ini menargetkan kontrak baru tahun ini sebesar Rp 12,3 triliun. Ini target optimistis mengingat pemerintah pada tahun ini masih komitmen untuk menggenjot infrastruktur.
Direktur Utama Waskita Beton Precast, Jarot Subana menyampaikan, revisi target itu dilakukan setelah tahun lalu membukukan nilai kontrak baru yang melampaui target. Dengan ditingkatkannya target kontrak baru, perseroan juga merevisi target pendapatan dan laba bersih perusahaan.
"Target pendapatan usaha 2017 sekitar Rp 7,71 triliun, dan laba bersih menjadi Rp 1,13 triliun. Revisi pendapatan dan laba bersih tahun ini meningkat masing-masing sebesar 4% dan 13% dibandingkan target awal,” ujar Jarot dalam keterangan tertulis, Jumat (20/1).
Ada beberapa proyek jalan tol yang baru diperoleh WSBP, diantaranya yaitu proyek jalan Tol Bekasi-Cawing- Kampung Melayu, proyek Tol Cimanggis-Cibitung, proyek Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi, proyek jalan Tol Pasuruan-Probolinggo dan proyek jalan Tol Pemalang-batang.
Kemudian, proyek jalan Tol Batang-Semarang, proyek Tol Kriyan-Legundi-Bunder-Manyar, proyek Tol Kayu Agung-Palembang-Betung, proyek Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi, Proyek Tol Terbanggi Besar-kayu Agung, proyek Tol Salatiga-Boyolali dan LRT Palembang.
Anak Usaha PT Waskita Karya ini telah memiliki 10 pabrik dengan kapasitas 2,65 juta ton per tahun dan 41 buah batching plant (BP) yang tersebar di seluruh lokasi proyek. Adapun lokasi pabrik itu terletak di daerah Karawang, Sadang, Cibitung, subang, kalijati, Bojonegoro, Kalten, Sidoarjo dan dua pabrik berlokasi di Palembang.
“Tahun ini WSBP akan menambah 2 pabri precast sehingga total akan menjadi 12 pabrik, dan menambah 42 batching plant sehingga totalnya menjadi 83 unit,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
