kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wika Beton bidik pertumbuhan pendapatan 20%


Senin, 11 Desember 2017 / 19:09 WIB
Wika Beton bidik pertumbuhan pendapatan 20%


Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) menargetkan pertumbuhan pendapatan 20% tahun depan. Adapun per September 2017, WTON membukukan pendapatan Rp 3,43 triliun. Hingga akhir tahun ini, WTON menargetkan pendapatan Rp 5,1 triliun.

WTON membukukan laba Rp 223 miliar per September 2017. Besar laba ini meningkat 29,6% dibandingkan periode sama tahun lalu. Direktur Keuangan WTON Mohammad Syafii bilang, di akhir tahun ini WTON menargetkan laba bersih bisa mencapai Rp 360 miliar. "Carry over cukup tinggi. Lalu posisi persediaan yang siap dikirimkan juga cukup besar," ujar Syafii di Jakarta, Senin (11/12).

Dengan demikian, WTON optimis target pendapatan tahun ini dapat tercapai. Ditambah lagi, saat ini kapasitas produksi WTON sudah mencapai 3 juta ton per tahun.

Besar kapasitas produksi tersebut dicapai setelah penambahan dua pabrik baru yang baru beroperasi tiga bulan terakhir. Pabrik di Lampung Selatan dan Sumba menyumbang kapasitas produksi 300.000 ton per tahun. "Tanpa dua pabrik baru, utilitas kami di 97%. Karena ada pabrik baru, secara average jadi turun sekitar 76%," ujar Syafii.

Menurut Syafii, saat ini hanya ada satu proyek yang masih mungkin menjadi penggerus capaian laba di akhir tahun nanti. "Ada satu proyek yang pembayarannya pakai fasilitas SCM. Kami masih nego biar bunganya tidak full dibebankan ke kami. Kalau bisa 50:50, target Rp 360 miliar bisa tercapai, " tutur Syafii.

WTON menargetkan pertumbuhan pendapatan, kontrak baru, maupun laba sebesar 20% di tahun depan. "Tapi kami ada catatan khusus bahwa tahun depan sudah persiapan tahun politik. Sepanjang proyeknya adalah proyek strategis nasional, saya yakin tak terganggu pemilu. Biasanya yang terganggu proyek swasta. Biasanya swasta wait and see," tambah Syafii.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×