kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45922,92   -8,44   -0.91%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Was-was shadow banking, Fitch pangkas rating China


Rabu, 10 April 2013 / 11:48 WIB
Was-was shadow banking, Fitch pangkas rating China
ILUSTRASI. Warga menerima suntikan vaksin COVID-19 di Mal Nipah, Makassar, Sulawesi Selatan. ANTARA FOTO/Arnas Padda/yu/hp.


Sumber: Bloomberg |

BEIJING. Fitch Ratings Ltd. memangkas rating jangka panjang mata uang lokal China. Fitch mengkhawatirkan stabilitas keuangan China dengan kenaikan utang pemerintah daerah di sana.

Rating itu turun satu level dari AA- ke A+. A+ merupakan peringkat kelima terbaik dalam urutan rating Fitch.

Fitch memprediksi total kredit China, termasuk yang berasal dari shadow banking, mencapai 198% dari produk domestik bruttonya (PDB) di akhir 2012. Di tahun 2011, angka itu baru di level 125% PDB.

Fitch menjelaskan, pemerintah daerah di China kemungkinan memiliki tambahan kewajiban kontinjensi yang signifikan. Ini bersumber pada kenaikan utang perusahaan-perusahaan yang terkait dengan mereka.

Dalam bahasanya, Fitch menyebut bahwa pinjaman-pinjaman di antara entitas bisnis milik pemerintah daerah itu 'tidak jelas'.

Fitch menghitung, pemerintah daerah China mengantongi utang hingga 12,85 triliun yuan (US$ 2,1 triliun) di akhir 2012. Jumlah tersebut setara 25% PDB China.

Sebelumnya pada 6 April lalu, mantan Menteri Keuangan Xiang Huaicheng mengungkapkan bahwa utang mereka bisa melampaui 20 triliun yuan. Angka ini dua kali lipat angka yang disampaikan Kantor Audit Nasional China di tahun 2011.

Sedangkan total utang pemerintah pusat dan pemerintah provinsi/kota dapat melampaui 30 triliun yuan. Xiang menjabat menteri keuangan China dari tahun 1998-2003.

Risiko China menurut Soros

Walau memangkas rating untuk mata uang lokal, FItch tak mengubah rating China untuk mata uang asing di level A+. Rating mata uang lokal berlaku bagi utang dalam negeri dan surat utang offshore berdenominasi yuan. Sedangkan rating mata uang asing berlaku bagi surat utang berdenominasi mata uang asing.

Investor kawakan George Soros telah mengatakan bahwa China punya beberapa tahun guna mengontrol risiko dari pembiayaan nontradisional. Menurut dia, eskpansi pembiayaan ini di China sudah paralel dengan penyebab krisis finansial.

"Pertumbuhan shadow banking memilik persamaan yang mengganggu seperti pasar subprime mortgage di AS," kata Soros di Boao Forum Asia, 8 April lalu. Ia menambahkan, otoritas China sebenarnya punya kemampuan untuk mengempiskan bubble ini secara perlahan.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×