Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan Wall Street selama tiga hari berturut-turut terhenti menjelang rilis notulen rapat Federal Reserve pada hari ini. Selasa (20/8), Dow Jones Industrial Average turun 0,66% ke 25.962,44.
Indeks S&P 500 turun 0,79% ke 2.900,51. Nasdaq Composite pun melemah 0,68% ke 7.948,56. Seluruh indeks saham bursa Amerika Serikat (AS) melemah pada perdagangan kemarin.
Selain menunggu rilis catatan rapat bank sentral AS bulan lalu, pasar saham pun menunggu kabar dari simposium The Fed. Gubernur The Fed Jerome Powell akan berbicara di konferensi bankir The Fed di Jackson Hole.
Baca Juga: Pasar wait and see arah suku bunga, IHSG diprediksi melemah lagi Rabu (21/8)
Para investor menganggap, Powell akan mencuatkan sinyal kebijakan moneter The Fed selanjutnya. "Semua orang sekarang tengah menunggu Jackson Hole sehingga pasar cenderung wait and see hingga Jumat," kata Jim Awad, senior managing director Clearstead Advisors kepada Reuters.
The Fed menjadi pusat perhatian di tengah pertumbuhan ekonomi AS yang moderat dan perang dagang AS-China yang menekan keyakinan bisnis.
Kemarin, Presiden AS Donald Trump mengatakan, dia berencana memangkas pajak penghasilan dan pajak capital gain. Sejumlah investor melihat, upaya ini ditambah dengan penurunan suku bunga The Fed akan menandakan keyakinan yang goyah terhadap ekonomi AS.
"Hal ini menambah persepsi bahwa ada kekhawatiran," kata Quincy Krosby, chief market strategist Prudential Financial kepada Reuters.
Baca Juga: Proyeksi IHSG: Berpotensi Sideways Menanti Sinyal Bank Sentral
Kemarin, harga saham Netflix Inc turun 3,4% setelah Walt Disney Co mengumumkan layanan streaming yang akan meluncur di Kanada dan Belanda bulan November. Sedangkan harga saham Facebook Inc turun 1,3% setelah perusahaan media sosial ini mengubah kebijakan untuk mengizinkan pengguna melihat dan mengontrol data yang dibagi oleh website dan aplikasi lain di Facebook untuk meningkatkan iklan. Bloomberg pun melaporkan bahwa mata uang digital milik Facebook, Libra menghadapi peninjauan antimonopoli di Uni Eropa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News