kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street rebound berkat saham teknologi, indeks Nasdaq capai rekor tertinggi


Kamis, 09 Juli 2020 / 05:44 WIB
Wall Street rebound berkat saham teknologi, indeks Nasdaq capai rekor tertinggi
ILUSTRASI. Wall Street ditutup menguat disokong sejumlah saham sektor teknologi


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street capai rekor penutupan tertinggi, didukung oleh kenaikan saham teknologi yang menjadi tanda awal rebound ekonomi. Hal ini berhasil mengimbangi kekhawatiran pasar tentang penguncian lebih lanjut akibat lonjakan kasus virus corona di seluruh Amerika Serikat (AS)

Pada penutupan perdagangan Rabu (8/7), indeks Dow Jones Industrial Average naik 177,1 poin atau 0,68% ke 26.067,28 dan indeks S&P 500 menguat 24,62 poin atau 0,78% menjadi 3.169,94. Sementara indeks Nasdaq Composite melesat 148,61 poin atau 1,44% ke 10.492,50.

Saham Apple Inc dan Microsoft Corp memberikan dorongan terbesar bagi Dow Jones dan S&P 500. Bahkan indeks teknologi S&P 500 berhasil naik 1,6% dan memberi keuntungan terbesar. Sedangkan indeks Nasdaq yang melampaui dua indeks utama lainnya, disokong oleh saham Amazon.com, yang capai rekor penutupan tertinggi keempat di bulan ini.

Baca Juga: Wall Street naik, disokong rebound ekonomi di tengah kenaikan kasus corona

Walau ditutup menguat, namun bursa saham AS masih dibayangi-bayangi oleh lonjakan kasus virus corona. Mengingat, kini jumlah kasus virus corona di Negeri Paman Sam yang dikonfirmasi sudah melampaui 3 juta. Belum lagi, wilayah California, Hawaii, Idaho, Missouri, Montana, Oklahoma dan Texas memecahkan rekor tertinggi harian mereka untuk infeksi baru.

Investor telah menimbang serangkaian data ekonomi optimis termasuk penambahan catatan pekerjaan dan rebound di sektor jasa pada Juni, terhadap lonjakan kasus virus corona AS baru-baru ini, tetapi S&P 500 masih naik lebih dari 40% dari penutupan terendah Maret.

"Pasar terus mengabaikan konsekuensi potensial dari lonjakan dalam kasus virus corona baru," kata Peter Cardillo, Chief Market Economist Spartan Capital Securities di New York.




TERBARU

[X]
×