kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street mendaki puncak pandemi corona


Rabu, 08 April 2020 / 21:28 WIB
Wall Street mendaki puncak pandemi corona
ILUSTRASI. Wall Street menguat di tengah harapan bahwa puncak pandemi virus corona mulai terlewati.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street menguat di tengah harapan bahwa puncak pandemi virus corona mulai terlewati. Rabu (8/4) pukul 21.21 WIB, Dow Jones Industrial Average naik 0,82% ke 22.839.

Indeks S&P 500 menguat 0,78% ke 2.680. Sedangkan Nasdaq Composite naik 1,12% ke 7.975.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa AS mungkin mulai melewati puncak kurva pandemi virus corona. Kurva ini menunjukkan bahwa jumlah kasus dan korban jiwa akibat penyebaran virus corona sudah mencapai puncak.

Baca Juga: Aksi jual asing (net sell) masih akan menjegal langkah IHSG besok

Pemerintah AS meminta Kongres tambahan dana US$ 250 miliar untuk usaha kecil di AS yang terdampak wabah. "Setelah reli pasar, masih ada konsolidasi. Kita tidak akan melihat pemulihan pasar dengan kurva V," kata Francois Savary, chief investment officer Prime Partners kepada Reuters.

Kurva V ini mengindikasikan pasar saham yang langsung menanjak lagi setelah penurunan tajam. "Trading akan terjadi antara 2.200 hingga 2.800 untuk S&P 500 pada saat ini dan akan berada di sekitar angka tersebut karena kita masih dalam fase pemulihan,"  imbuh Savary.

Baca Juga: Pertemuan OPEC+ menentukan kurs rupiah pada Kamis (9/4)

Para ekonom memperingatkan bahwa meski kurva mulai mendatar, efek ekonomi krisis corona ini masih akan berlangsung hingga beberapa tahun. "Ekonomi akan perlu waktu untuk terbuka lagi, beberapa bisnis tidak akan pulih, dan tingkat pengangguran akan perlu waktu untuk kembali ke posisi sebelum krisis corona," kata Joseph Capurso, ekonom Commonwealth Bank of Australia dalam catatan yang dikutip Reuters.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×