kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street melonjak, ditopang rebound industri jasa AS dan menguatnya ekonomi China


Selasa, 07 Juli 2020 / 05:15 WIB
Wall Street melonjak, ditopang rebound industri jasa AS dan menguatnya ekonomi China


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street melonjak pada akhir perdagangan Senin (6/7) didukung oleh rebound kegiatan industri jasa Amerika Serikat pada Juni dan ekspektasi kebangkitan kembali ekonomi China yang membangkitkan optimisme investor.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 459,67 poin atau 1,78% ke 26.286,03, S&P 500 naik 49,71 poin atau 1,59% ke 3.179,72 dan Nasdaq Composite naik 226,02 poin atau 2,21% ke 10,433,65.

Saham Amazon.com melampaui $ 3.000 untuk pertama kalinya dan memberikan dorongan terbesar bagi S&P 500 dan Nasdaq. Saham raksasa ritel online ini naik 5,8% mke level US$ 3,057,04.

Baca Juga: Wall Street menghiijau, Dow Jones melompat lebih 300 poin mengawali pekan ini

Saham Tesla Inc melonjak 13,5%, naik untuk sesi kelima karena JPMorgan menaikkan target harga untuk saham pembuat mobil listrik setelah pengiriman triwulanan yang lebih baik dari perkiraan.

Saham Uber Technologies Inc naik 6% setelah perusahaan ride sharing ini setuju untuk membeli aplikasi pengiriman makanan Postmates Inc dalam kesepakatan senilai US$ 2,65 miliar.

Volume transaksi perdagangan di bursa AS mencapai 10,91 miliar saham, dengan rata-rata 12,9 miliar saham dalam 20 hari perdagangan terakhir.

Sebuah laporan menunjukkan, Indeks aktivitas non-manufaktur Institute for Supply Management (ISM) hampir kembali ke level pandemi pra-Covid-19 bulan lalu, melompat ke pembacaan 57,1, tertinggi sejak Februari, dari 45,4 pada Mei.

"Angka-angka ini penting, dan ini membantu menjelaskan peningkatan kepercayaan konsumen," kata Quincy Krosby, kepala strategi pasar di Prudential Financial di Newark, New Jersey seperti dikutip Reuters.

Kenaikan Wall Street juga didukung oleh keyakinan investor akan adanya perbaikan ekonomi China dan dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi global karena yuan memimpin kenaikan mata uang terhadap dolar AS. Sebelumnya, saham China melonjak lebih dari 5%.

Baca Juga: Wall Street Bullish Disokong Data Tenaga Kerja, Nasdaq Capai Rekor

Sejumlah data AS yang optimistis baru-baru ini, termasuk rekor kenaikan gaji bulanan, telah mendorong Nasdaq ke level tertinggi sepanjang masa dan telah mendorong S&P 500 naik lebih dari 40% dari penutupan terendah 23 Maret.

Keuntungan datang meskipun ada lonjakan rekor kasus Covid-19 baru di 16 negara bagian di Amerika Serikat bulan ini yang selanjutnya dapat menghambat rencana pembukaan kembali dan menciptakan risiko bagi pemulihan ekonomi.

Selama libur panjang akhir pekan peringatan Hari Kemerdekaan, beberapa negara melaporkan rekor peningkatan infeksi baru, dengan Florida melampaui penghitungan harian tertinggi yang dilaporkan oleh setiap negara Eropa selama puncak wabah di sana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×