kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street masih menunggu The Fed, tekanan IHSG mulai melonggar


Senin, 22 Juli 2019 / 05:50 WIB
Wall Street masih menunggu The Fed, tekanan IHSG mulai melonggar


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street mengakhiri pekan lalu di zona merah. Hampir seluruh indeks saham bursa Amerika Serikat (AS) turun pada Jumat (19/7).

Dalam sepekan, bursa saham pun kompak turun. Dow Jones Industrial Average turun 0,65% ke 27.154,20. Indeks S&P 500 melemah hingga 1,23% dalam sepekan ke 2.976,61. Sedangkan Nasdaq turun 1,18% ke 8.146,49.

Meski terkoreksi dalam sepekan terakhir, bursa saham Paman Sam sudah melaju kencang sejak awal tahun ini. Kenaikan Dow Jones mencapai 16,40%. Pada periode yang sama, indeks S&P 500 menguat 18,74%. Sedangkan Nasdaq Composite melonjak hingga 22,78%.

Kinerja bursa Amerika ini jauh lebih baik ketimbang bursa saham di kawasan Asia. Kenaikan tertinggi bursa Asia tampak pada indeks Shenzen yang menguat 23,06% secara year to date, diikuti indeks Shanghai yang melaju 17,25%. Kenaikan dobel digit lain tercatat pada indeks Taiex yang naik 11,78%, indeks SE Thailand 10,95%, dan Straits Times 10,08%.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 4,23% sejak awal tahun. Kinerja IHSG ini hanya lebih baik daripada indeks Malaysia yang justru masih turun 1,92% dan indeks Kospi yang menguat 2,61% sejak awal tahun.

Secara mingguan, pasar saham Asia bergerak mixed. IHSG menguat 1,31% dalam sepekan terakhir, terdongkrak pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia. Kenaikan sepekan pun terjadi pada indeks Hang Seng, Taiex, Shenzhen, Kospi, dan Straits Times. Sedangkan Nikkei 225, indeks Shanghai, SE Thailand, Sensex, Shanghai, dan Bursa Malaysia turun.

Perhatian pasar saham kini beralih ke bank sentral AS Federal Reserve. Ketika Presiden The Fed New York John Williams pada Kamis lalu mengatakan bahwa ekonomi AS perlu vaksin untuk mendorong pertumbuhan, pasar saham mendengarkan. Ketika bos The Fed New York ini mengklarifikasi ucapannya, investor pun menyimak.

Pasar menunggu-nunggu sinyal pemangkasan suku bunga Fed Fund Rate (FFR) yang akan menjadi yang pertama dalam 10 tahun terakhir. Itulah sebabnya semua mata investor tertuju ke The Fed. "Lebih baik mengambil langkah pencegahan daripada menunggu bencana terjadi," kata Williams dalam konferensi Kamis lalu yang dikutip Reuters.

Beberapa waktu kemudian, perwakilan The Fed New York mengatakan bahwa komentar Williams bukan merupakan potensi kebijakan pada rapat suku bunga selanjutnya, tapi bersifat akademis.

Gubernur The Fed Jerome Powell telah mengungkapkan peluang pemangkasan suku bunga. Tapi dia masih gagal memenangkan konsensus atas alasan pemangkasan ini. Para pembuat kebijakan belakangan mengungkapkan sejumlah alasan pemangkasan, seperti pergerakan pasar obligasi, inflasi yang rendah hingga perlunya menggenjot upah.

Ada juga pejabat yang tidak melihat perlunya pemangkasan suku bunga, seperti Presiden The Fed Boston Eric Rosengren. Sedangkan Presiden The Fed St. Louis James Bullard mengatakan dia mendukung pemangkasan 25 basis point.

Pasar berharap The Fed akan memangkas suku bunga pada rapat Federal Open Market Committee 30-31 Juli mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×