Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Bursa saham Amerika Serikat, Wall Street, mencatat kenaikan ketiga kalinya dalam empat hari pada Kamis (9/4), ketika Federal Reserve AS meluncurkan program besar-besaran US$ 2,3 triliun untuk mendukung pemerintah dan bisnis lokal.
Sementara itu stok energi di AS melonjak saat kebijakan pengurangan produksi minyak mulai dirundingkan.
Mengutip Reuters, pada pukul 10.35 waktu setempat, indeks Jones Industrial Average naik 459,89 poin atau 1,96% menjadi 23.893,46. Indeks S&P 500 naik 48,94 poin atau 1,78% ke level 2.798,92 dan indeks Nasdaq Composite naik 40,10 poin atau 0,50% ke 8.131,00.
Baca Juga: Penjualan global McDonald's tertekan 22,2% pada kuartal I akibat wabah corona
Sektor energi tercatat memimpin di indeks S&P 500 naik lebih dari 3%, karena produsen minyak terbesar dunia membicarakan pengurangan produksi sedang berlangsung.
Exxon Mobil (XOM.N), Chevron (CVX.N), Marathon Oil (MRO.N) dan Apache Corp (APA.N) naik antara 2% dan 18% ketika harga minyak naik. Bank-bank besar juga naik setidaknya 4%.
Kebijakan pemerintah AS, yang disebut stimulus terbesar dalam sejarah AS. The Fed bekerja melalui bank untuk menawarkan pinjaman berdurasi empat tahun kepada perusahaan yang memiliki hingga 10.000 karyawan dan secara langsung membeli obligasi negara.
"Federal Reserve dan pemerintah A.S. bersedia melakukan upaya ekstrem untuk mendukung perekonomian dan itu jauh melebihi harapan saya," kata Dev Kantesaria, pendiri portofolio manajer hedge fund Valley Forge Capital Management, Wayne, Pennsylvania.
Baca Juga: Bursa Asia dibuka bervariasi, dengan mayoritas indeks menguat mengekor Wall Street
Sementara itu, data menunjukkan klaim pengangguran awal AS turun sedikit pekan lalu menjadi 6,6 juta dari revisi naik 6,87 juta pada minggu sebelumnya.
Namun, klaim baru mencapai 6 juta untuk minggu kedua berturut-turut, menggarisbawahi skala kerusakan yang dilakukan krisis kesehatan terhadap ekonomi A.S.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
